Access by KAI | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tipe | perangkat lunak | ||||||||
Versi pertama | 4 September 2014 | ||||||||
Genre | Pemesanan tiket kereta api | ||||||||
Lisensi | Perangkat lunak gratis | ||||||||
Bahasa | Daftar bahasa Bahasa Indonesia dan Inggris | ||||||||
| |||||||||
| |||||||||
Access by KAI adalah aplikasi super yang berfokus pada pemesanan tiket kereta api serta dikembangkan dan diterbitkan oleh PT Kereta Api Indonesia sebagai KAI Access sejak 2014. KAI Access resmi berubah nama menjadi Access by KAI setelah adanya peluncuran oleh PT Kereta Api Indonesia pada 7 Juli 2023 di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.[1]
Access by KAI merupakan aplikasi yang resmi dari PT KAI, dan dirilis untuk memenuhi kebutuhan penumpang baik kereta antarkota, kereta lokal dan kereta LRT yang dioperasikan PT KAI, kereta Commuter Line yang dioperasikan oleh KAI Commuter, kereta bandara yang dioperasikan oleh KAI Bandara, hingga kereta cepat Jakarta–Bandung yang dioperasikan oleh PT KCIC.
Diluncurkan pada tanggal 4 September 2014 sebagai KAI Access, mulanya hanya menawarkan fitur pemesanan tiket kereta api baik jarak jauh maupun menengah, tetapi kini Access by KAI melayani pembelian, ubah jadwal, pembatalan, transfer tiket berbagai hingga layanan perkeretaapian PT KAI maupun anak perusahaannya dan akan melayani layanan hotel, logistik, pulsa, serta paket data.
Ide mengenai peluncuran aplikasi seluler telah muncul sejak masa-masa awal Ignasius Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI. Dalam rangka memberikan kemudahan calon penumpang dalam memesan tiket serta mencari informasi tentang jadwal perjalanan, PT KAI bekerja sama dengan Indosat meluncurkan sebuah aplikasi seluler. Aplikasi seluler ini diberi nama Kereta Api Indonesia Mobile Application (Kabila) dan diluncurkan pada 18 Juli 2010.[2]
Kabila diproyeksikan sebagai sebuah aplikasi serba guna yang diharapkan akan memberikan kemudahan bagi setiap pengguna jasa kereta api. Kabila memiliki fitur-fitur seperti jadwal dan tarif kereta api, penawaran khusus, ruang obrolan, menu restoran KA, serta program loyalitas dengan mileage reward.[3] Kabila saat itu masih menggunakan pemesanan tiket berbasis SMS, sesuai dengan teknologi yang berkembang kala itu. Pada tahun 2013, aplikasi ini berkembang dengan dimasukkannya pemesanan tiket secara daring. Nama aplikasi ini pun berubah menjadi "Kereta Api Indonesia Official Mobile Application". Namun, aplikasi ini hanya berjalan pada ponsel cerdas BlackBerry serta ponsel berbasis Java.[4][5]
Dalam rangka memberikan kesempatan yang luas untuk lebih banyak platform ponsel cerdas seperti iOS, Windows Phone, dan Android, PT KAI kemudian meluncurkan aplikasi baru yang menggantikan KAI Mobile Application. Aplikasi ini bernama KAI Access, diluncurkan pada 4 September 2014. Dikembangkan dari aplikasi sebelumnya, aplikasi ini memiliki delapan fitur utama, yaitu Profil, Berita, Pesan Tiket, Jadwal, Cek Booking, Riwayat, Peta Lokasi, dan Tentang. Dalam versi pertama KAI Access, fitur Jadwal dapat langsung terhubung ke Pesan Tiket jika pengguna berencana untuk naik kereta api.[6] Tampilan versi pertama KAI Access memiliki latar belakang biru.[4]
Jonan dan Direktur Komersial, Bambang Eko Martono meresmikan aplikasi ini dalam konferensi pers di Stasiun Gambir. Dengan jargon "beli tiket semudah update status", Jonan menyebut bahwa dengan hadirnya KAI Access, penggunaannya oleh penumpang dapat "...(meng)hemat waktu bertransaksi, (hemat bagi) biaya operasi, dan (hemat) biaya bagi pelanggan." Meskipun demikian, Jonan menyebut bahwa pemesanan di agen, minimarket, ataupun stasiun masih tetap dibutuhkan bagi pengguna jasa yang gagap teknologi.[6]
Tampilan versi kedua dihadirkan pada September 2016 seiring banyaknya pengguna ponsel Android. Tampilan versi kedua memiliki latar belakang putih.
Dalam rangka memperingati Hari Kereta Api Nasional ke-72, PT KAI meluncurkan All New KAI Access pada 28 September 2017. Peluncuran aplikasi ini juga berbarengan dengan peluncuran situs web resmi dengan tampilan baru, yang juga menggunakan URL baru (www
Sejak 1 Maret 2019, semua KA Lokal bisa dipesan melalui KAI Access.[12] Sebelumnya, kereta api Prambanan Ekspres juga sudah dapat dipesan tiketnya melalui KAI Access sejak 1 Februari 2019.[13] Sehingga, revisi pada menu utama adalah Intercity Train, Local Train, Airport Train, dan Food on Train. Fitur-fitur lainnya yang juga mendukung fitur-fitur utama ini adalah pembatalan, pengubahan nomor kursi, pengubahan waktu keberangkatan,[14] serta boarding pass elektronik yang hanya dapat diunduh dua jam sebelum keberangkatan KA.[15]
Pada 1 Juli 2019, KAI Access diambil alih operasionalnya oleh unit IT KAI selaku pengembang utama. Dampaknya, pemesanan tiket KAI hanya bisa dilakukan hingga H-30 saja, tidak lagi H-90.[16] Pemesanan tiket KA lokal juga hanya dapat dilayani di KAI Access sejak 1 September 2019.[17]
Pada versi keempat, tampilan menggunakan latar belakang putih, dan langsung diarahkan ke pemesanan tiket, sehingga calon penumpang dapat langsung memilih KA Antarkota atau KA Lokal. Dalam rangka memperingati Hari Kereta Api Nasional ke-75, PT KAI menghidupkan kembali program loyalitas dengan nama RailPoint serta pembayaran menggunakan Kode QR Standar Indonesia (QRIS).[18] Sebelumnya, pada 17 September, KAI bekerja sama dengan jaringan taksi Blue Bird untuk melayani penumpang sampai ke rumah.[19]
Pada tanggal 18 November 2021, PT KAI meluncurkan uang elektronik bernama KAIPay untuk membantu pemesanan tiket di KAI Access secara nontunai.[20]
Pada tanggal 7 Juli 2023, PT Kereta Api Indonesia meluncurkan aplikasi baru bernama Access by KAI oleh dalam sebuah soft launching di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.[1] Pada tanggal 10 Agustus, Access by KAI resmi diluncurkan secara penuh oleh Direktur Utama Didiek Hartantyo di The Westin, Jakarta. Alasan yang melatarbelakangi perombakan total Access adalah untuk mempermudah akses layanan digital oleh penumpang kereta api. Dalam Access, KAI merombak total user interface dengan tampilan yang segar dan youthful. Dalam Access by KAI, semua layanan yang dioperasikan oleh Grup KAI diintegrasikan dalam satu sistem pemesanan tiket, termasuk LRT, KA Bandara, semua layanan Commuter Line, dan KCIC/KCJB, juga pendaftaran sistem pengenalan wajah, transfer tiket, serta single sign-on. Tambahannya KAI juga menyertakan pembelian pulsa, paket data, payment point online bank, token PLN, uang elektronik KAIPay, dan RailFood.[21] Tampilan versi pertama Access by KAI berwarna ungu.
Pada 13 Mei 2020, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menegur PT KAI terkait dengan penggunaan metode pembayaran tunggal LinkAja! pada aplikasi KAI Access. KPPU meminta kepada Didiek Hartantyo selaku Dirut KAI untuk memberikan pelaku usaha swasta untuk bekerja sama dengan KAI. Hal ini mengingat adanya perbedaan yang jauh antara pemesanan tiket KA Lokal dan KA Antarkota. Berbeda dengan pembayaran tiket KA Antarkota yang dapat melewati kanal eksternal pihak ketiga, KA Lokal hanya bisa dipesan melalui KAI Access dengan metode pembayaran LinkAja! sejak 1 September 2019.[22]
Tampilan KAI Access versi kedua |
Layanan kereta api penumpang yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia | ||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||
|