Dr. Ahmad Basarah, S.H., M.H. (lahir 16 Juni 1968[1]) adalah seorang politikus Indonesia yang duduk di kursi DPR RI fraksi PDI Perjuangan melalui pergantian antarwaktu (PAW) tahun 1999 - 2004. Pada 2009 - 2014 dan 2014 -2019, ia terpilih menjadi anggota DPR/MPR RI periode kedua dan ketiga. Pada Pemilihan Umum 2019, kembali lolos menjadi wakil rakyat untuk kali keempat mewakili daerah Pemilihan Jawa Timur V.
Ahmad Basarah adalah politisi PDI Perjuangan yang sudah banyak makan asam garam di dunia politik. Dulu, jauh sebelum terjun di kancah politik praktis, pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1968, ini juga sudah merasakan pahit getirnya dunia gerakan parlemen jalanan. Anak lelaki Almarhum H. Soeryanto, seorang Purnawirawan Polri, ini sejak menjadi mahasiswa telah aktif dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Organisasi inilah yang membesarkan namanya. Basarah ikut aktif dalam gerbong reformasi menurunkan rezim Orde Baru.
Di GMNI, Basarah yang akrab disapa Baskara sempat merasakan posisi tertinggi sebagai Sekretaris Jenderal Presidium GMNI antara 1996 - 1999. Pengalaman organisasinya diperkuat dengan berbagai pendidikan nonformal, antara lain Kursus Guru Kader Angkatan I PDI Perjuangan, Kursus Kader Jurnalistik Presidium GMNI, Kursus Kader Pancasila Presidium GMNI, Kursus Kader Pendalaman Pancasila, dan Kursus Kader Marhaenis. Basarah pernah menjadi formatur pembentukan sayap Islam PDI Perjuangan dan sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Dewan Penasihat PP Baitul Muslimin Indonesia pada 2007 - sekarang.
Jabatan tersebut membuat kemesraannya bersama Ketua MPR RI periode 2009-20014, almarhum Taufiq Kiemas, sebagai penggagas berdirinya Baitul Muslimin Indonesia, benar-benar terasa istimewa. Sejak itu, antara Taufiq Kiemas dan Basarah seolah benda nyata dan bayang-bayangnya. Di mana Taufiq Kiemas berada, di situlah Ahmad Basarah biasa mendampinginya. Nasib baik terus berlanjut katika ia masuk ke dalam lingkaran Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Basarah dipercaya partainya menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan periode 2010 - 2015 dan 2015 - 2019. Pada Kongres V PDI Perjuangan di Bali, Basarah dipilih oleh Megawati untuk menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan masa bakti 2019 – 2024. Ahmad Basarah sendiri terjun ke dunia politik praktis paska aktif di GMNI. Saat itu ia langsung menjadi anggota DPR/MPR RI pergantian antarwaktu (PAW) Fraksi PDI Perjuangan tahun 1999 - 2004.
Pada 2009 - 2014 dan 2014 -2019, ia terpilih menjadi anggota DPR/MPR RI periode kedua dan ketiga. Pada Pemilihan Umum 2019, Pada periode ketiganya, ia terpilih menjadi Ketua Fraksi MPR RI mewakili partainya.[2] Pada 26 Maret 2018, Basarah diangkat menjadi Wakil Ketua MPR RI bersama Ahmad Muzani dan Muhaimin Iskandar berdasarkan revisi Undang-undang tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).[3] Ia terpilih lagi untuk keempat kalinya kalinya sebagai anggota DPR RI pada periode 2019–2024 dan pada 3 Oktober 2019, terangkat kembali menjadi Wakil Ketua MPR RI bersama 9 orang lainnya.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Hajriyanto Y. Thohari Achmad Dimyati Natakusumah Melani Leimena Suharli Ahmad Farhan Hamid |
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat 2018–sekarang Bersama dengan: Mahyudin (2014–2019) Evert Ernest Mangindaan (2014–2019) Hidayat Nur Wahid (2014–) Oesman Sapta Odang (2014–2019) Ahmad Muzani (2018–) Muhaimin Iskandar (2018–2019) Fadel Muhammad (2019–) Lestari Moerdijat (2019–) Jazilul Fawaid (2019–) Zulkifli Hasan (2019–) Syarief Hasan (2019–) Arsul Sani (2019–) |
Petahana |