Air ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin.[1]
Bobot jenis cairan ini sekitar 1.080.[1] Makin tua kehamilan, makin turun berat jenisnya, hingga menjadi 1.025-1.010.[1]

Fungsi air ketuban

Air ketuban berfungsi antara lain untuk:[2]

Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi.

Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.

A. Komposisi Cairan Amnion:

1. Terdiri dari 98% air 2. Bahan padat lain 2% yang terdiri dari:

  1. Elektrolit, derifat protein (kreatinin, ureum, dan asam urat), glukosa, lemak, dan lemak protein (fosfolipid dan kolesterol)
  2. Hormon (HCG, Hpl, Estrogen, Progesteron, Prolaktin)
  3. Enzim (seluruh enzim dalam tubuh manusia)
  4. Pigmen ( bilirubin pada awal kehamilan yang akan menghilang saat hepar menjadi matang) e) Bahan-bahan dari janin seperti rambut, verniks

Tindakan Darurat Saat Air Ketuban Pecah

Air ketuban pecah bisa menjadi pertanda bahwa bayi akan segera lahir. Berikut ini 3 tindakan darurat yang harus segera diambil saat air ketuban pecah pada masa janin belum waktunya lahir:

Jangan Panik

Atur napas dan sebisa mungkin jangan banyak bergerak. Air ketuban pecah sebelum waktunya, bisa terjadi karena kondisi ibu hamil yang sedang sakit atau kecelakaan.

Catat jam dan menit saat air ketuban pecah.

Tujuannya, agar dokter dan paramedis bisa mengetahui secara pasti kesempatan janin anda untuk bisa diselamatkan. Jika ketuban pecah, janin berisiko terkena infeksi dari luar. oleh karena itu, penanganan cepat dan tepat waktu perlu dilakukan agar janin anda selamat. Perhatikan juga kondisi air ketuban. AIr ketuban normal itu berwarna bening dan tidak berbau busuk. Jika air ketuban berwarna keruh dan berbau tidak sedap, kemungkinan sudah terkena infeksi dan membahayakan kondisi janin Anda

Segera Bawa ke dokter / paramedis

Penanganan serius secara cepat dan tepat dapat menyelamatkan bayi anda dari kematian. Penanganan yang terlambat bisa membuat bayi terkena risiko infeksi atau terlalu lama menelan air ketuban.

Referensi

  1. ^ a b c Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal.184.
  2. ^ "Air Ketuban". Diakses tanggal 2011-08-04. 

Pranala