Awdal
| |
---|---|
Region di Somaliland | |
Motto: "Pendidikan, Perdamaian dan Kemakmuran" | |
Koordinat: 10°48′3″N 43°21′7″E / 10.80083°N 43.35194°E | |
Negara | Somaliland |
Pusat pemerintahan | Borama |
Pemerintahan | |
• Jenis | Region |
• Gubernur | Mohammed Ahmed Alin[2] |
Luas | |
• Total | 16.294 km2 (6,291 sq mi) |
Populasi (2014) | |
• Total | 673.263[1] |
Zona waktu | UTC+3 (EAT) |
HDI (2017) | 0.383[3] rendah · 3 |
Awdal (bahasa Somali: Awdal, bahasa Arab: أودَل) adalah sebuah wilayah administratif (gobol)[4][5] di Somaliland barat. Itu dipisahkan dari Woqooyi Galbeed dan menjadi provinsi pada tahun 1984 dan merupakan region Somaliland paling barat laut. Di sebelah timur berbatasan dengan Maroodi Jeex dan Sahil; di barat laut berbatasan dengan Djibouti; di selatan dan barat daya berbatasan dengan Ethiopia; dan Teluk Aden di sebelah utaranya.[6] Region ini memiliki populasi sekitar 673.263,[1] dan terdiri dari empat distrik yakni Borama sebagai ibu kota, Baki, Lughaya, dan Zeila.
Awdal (أودل) mengambil namanya dari Kesultanan Adal abad pertengahan (عَدَل), yang awalnya berpusat di Zeila.[7] Daerah di sepanjang perbatasan Ethiopia dipenuhi dengan reruntuhan kota, yang dijelaskan oleh penjelajah Inggris Richard F. Burton.[8]
Wilayah Awdal adalah tiga zona topografi yang berbeda: zona pesisir, pegunungan, dan dataran tinggi (Ogo). Mulai dari utara di sepanjang laut adalah zona pesisir. Zona pantai terdiri dari dataran berpasir yang membentang dari wilayah Sahil di timur hingga Djibouti di barat laut dan memanjang hingga 70-90 kilometer dari laut dan berada sekitar 600 meter di atas permukaan laut. Di sebelah zona pesisir adalah zona pegunungan. Secara geologis, sebagian besar wilayah Awdal terletak di Lempeng Arab.[9]
Wilayah Awdal terdiri dari empat distrik:[5]
Distrik | Tingkat | Ibu kota | Catatan | Lokasi |
---|---|---|---|---|
Borama | A | Borama | Ibu kota region | |
Zeila | B | Zeila | ||
Lughaya | C | Lughaya | ||
Baki | C | Baki |
Awdal sebagian besar dihuni oleh orang-orang dari kelompok etnis Somalia, dengan subklan Gadabuursi dari Dir yang dianggap sebagai klan dominan di wilayah tersebut.[10][11] Menurut laporan PBB yang diterbitkan oleh Canada: Immigration and Refugee Board of Canada (1999), menyatakan karena dominannya klan Gadabuursi, politik daerah Awdal hampir identik dengan urusan internal klan Gadabuursi.[12]
Ada juga minoritas yang cukup besar dari subklan Issa dari Dir yang sebagian besar mendiami distrik Zeila.[13]
Orang Somalia telah menjadi Muslim selama lebih dari seribu tahun dan termasuk dalam cabang Islam Sunni.[14] Selain hukum adat, hukum Islam dipraktikkan dalam semua masalah peradilan dan sosial. Sejak rezim militer Sosialis mengambil alih kekuasaan pada tahun 1969, peran agama baik dalam urusan sosial maupun hukum sangat minim dan ditekan. Baru setelah runtuhnya Negara Sosialis Somalia pada tahun 1991, praktik Islam kembali menguat dimana anak-anak dikirim ke sekolah-sekolah Islam di Jazirah Arab. Agama Islam kemudian menjadi satu-satunya agama negara.[15]
Kegiatan ekonomi utama di wilayah ini adalah penggembala, pertanian, perikanan dan perdagangan.[16] Kegiatan ekonomi utama masyarakat pesisir adalah beternak unta, domba dan kambing. Penangkapan ikan tradisional dan kegiatan komersial skala kecil juga menjadi kegiatan ekonomi utama masyarakat di kota pesisir Lughaya dan Zeila.[17]
Awdal is mainly inhabited by the Gadabuursi confederation of clans.