Demokratisasi adalah transisi ke rezim politik yang lebih demokratis. Transisi ini bisa terjadi dari rezim otoriter ke demokrasi menyeluruh, dari sistem politik otoriter ke semi-demokrasi, atau dari sistem politik semi-otoriter ke demokrasi.[1] Hasilnya bisa menguat seperti di Britania Raya atau mundur seperti di Argentina. Berbagai pola demokratisasi digunakan untuk menjelaskan fenomena politik lain, misalnya apakah negara terlibat dalam perang atau ekonominya tumbuh. Demokratisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pembangunan ekonomi, sejarah, dan masyarakat madani. Hasil ideal dari demokratisasi adalah menjamin rakyat punya hak memilih dan suara dalam sistem politik negaranya.

Pemicu

Faktor yang memengaruhi atau membatasi demokratisasi masih diperdebatkan. Banyak hal, termasuk ekonomi, budaya, dan sejarah, yang dianggap memengaruhi demokratisasi. Faktor-faktor yang paling umum adalah:

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Arugay, Aries A. (2020). Romaniuk, Scott; Marton, Péter, ed. Democratic Transitions (dalam bahasa Inggris). Cham: Springer International Publishing. hlm. 1–7. doi:10.1007/978-3-319-74336-3_190-1. ISBN 978-3-319-74336-3. 
  2. ^ a b c Przeworski, Adam; et al. (2000). Democracy and Development: Political Institutions and Well-Being in the World, 1950-1990. Cambridge: Cambridge University Press. 
  3. ^ Treisman, Daniel (2015-10-01). "Income, Democracy, and Leader Turnover". American Journal of Political Science (dalam bahasa Inggris). 59 (4): 927–942. doi:10.1111/ajps.12135. ISSN 1540-5907. 
  4. ^ Traversa, Federico (2014). "Income and the stability of democracy: Pushing beyond the borders of logic to explain a strong correlation?". Constitutional Political Economy, November 2014. doi: 10.1007/s10602-014-9175-x
  5. ^ Acemoglu, Daron; James A. Robinson (2006). Economic Origins of Dictatorship and Democracy. Cambridge: Cambridge University Press. 
  6. ^ Therborn, Göran (1977). "The rule of capital and the rise of democracy: Capital and suffrage (cover title)". New Left Review. I. 103 (The advent of bourgeois democracy): 3–41. 
  7. ^ The Independent

Bacaan lanjutan

Pranala luar