Direktorat Topografi
Angkatan Darat
Lambang Direktorat Topografi Angkatan Darat
Dibentuk26 April 1946
Negara Indonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Bagian dariTentara Nasional Indonesia
MotoLhikita Bhutala Yudha Karya
Tokoh
DirekturBrigadir Jenderal TNI Ir. Adik Sugianto

Direktorat Topgrafi Angkatan Darat atau Dittopad adalah adalah Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabes AD yang berkedudukan langsung dibawah KASAD. Dittopad bertugas pokok menyelenggarakan pembinaan kecabangan, pembinaan personel dan fungsi topografi dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.

Sejarah

Dengan diproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, di seluruh tanah air bangkit nasionalisme dan patriotisme. Hal ini memicu semangat untuk merebut dan menguasai instalasi-instalasi pemerintah sipil dari kekuasaan Jepang. Tidak mau ketinggalan segenap pegawai dan para pemuda yang bekerja dan belajar di “Sokuryo Kyoku” pada tanggal 28 September 1945 berhasil mengambil alih kantor “Sokuryo Kyoku“. Maka secara de facto berdirilah Jawatan Topografi yang untuk sementara bernaung di bawah Kementerian Kehakiman. Tanggal 28 September 1945 pernah ditetapkan sebagai hari jadi Topografi sesuai dengan Skep PANGAB Nomor : SKEP-1471/II/1967, tanggal 27 Nopember 1967. Pada tahun 1946 setelah dibentuk Kementerian Pertahanan dalam Kabinet Republik Indonesia, maka dengan Penetapan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 8/SD tanggal 26 April 1946, Jawatan Topografi diserahkan dari Kementerian Kehakiman ke Kementerian Pertahanan dengan sebutan Inspektorat Topografi, terhitung mulai tanggal 1 Mei 1946. Oleh sebab itu tanggal 26 April 1946 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Topografi Angkatan Darat sesuai dengan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/691/VII/1986, tanggal 30 Juli 1986.

Topografische Dienst KNIL
Madittopad

Setelah Belanda menduduki Bandung, Kantor Pusat Topografi dipindahkan dari Bandung ke Malang, selanjutnya dengan alasan keamanan Jawatan Topografi di pindahkan dari Malang ke Surakarta dan di kota ini dimulai rencana pendidikan bagi pegawai Tehnik Tingkat Menengah dan Rendah. Sesuai UU No.3 tahun 1948 Yo TAP Presiden No. 14 tanggal 14 Mei 1948 Organisasi Topografi ditempatkan di Staf Umum Angkatan Darat dengan nama Inspektorat Topografi. Kemudian berdasarkan TAP Menteri Pertahanan No. 126 tanggal 10 Desember 1949 Topografi di tempatkan di Staf Q. Pada tahun 1949 kantor Pusat Topografi dipindahkan ke Yogyakarta.Selama pendudukan kembali Belanda di Indonesia, Topografische Dienst KNIL di Jakarta dihidupkan kembali dan setelah pengakuan Kedaulatan RI oleh Belanda, maka pada tahun 1950 Inspektorat Topografi dari Jogyakarta digabungkan dengan Topografische Dienst KNIL (JATOP) Jakarta. Penyerahan unsur-unsur Top Dienst KNIL ke Inspektorat Topografi dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut :

Pusara Likhita Bhutala Yudha Karya

Berdasarkan SKEP Menteri Pertahanan No. D/MP/355/51 tanggal 15 September 1951 Topografi merupakan salah satu Jawatan Teknis AD (JATOP), selanjutnya berdasarkan ketetapan MENPANGAD No: TAP 10-160 tanggal 20 April 1960 Jawatan Topografi dirubah menjadi Direktorat Topografi AD (Dittopad) yang merupakan Badan Pelaksana utama tingkat Departemen Angkatan Darat (DEPAD). Kemudian berdasarkan Surat Ketetapan PANGAD No. TAP 0-5 tanggal 5 Agustus 1958 Organisasi Topografi berubah dari Jawatan Topografi menjadi Direktorat Topografi yang pada Revisi I TAP 0-5 tahun 1961 DITTOP merupakan Instalasi Pusat TNI AD s.d 1963 dirubah dengan nama Instalasi Pusat Peta Militer. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan PANGAD No.KEP/1434/11/1967 tanggal 25-11-1967 ditetapkan Organisasi dan Tugas Dittopad dan Topografi tingkat Koanda dan tingkat Kodam antara lain :

Pada tahun 1967 dalam Organisasi Topografi dipisahkan antara sebagai unsur pembina kekuatan dan sebagai unsur pengguna kekuatan. Peringatan HUT Topografi untuk pertama kalinya dilaksanakan pada tanggal 28 September 1969 yang sekaligus pada hari itu Kasad menyerahkan Pusara Likhita Bhutala Yudha Karya sebagai lambang Corps Topografi.

Peran Topografi dalam Pembangunan dan Operasi

Selama kurun waktu 77 tahun dalam pengabdiannya Topografi AD telah menyumbangkan karya-karyanya antara lain : Memberikan dukungan peta, LGM dan Produk Topografi lainnya serta asistensi Teknis Topografi kepada satuan-satuan TNI AD dalam rangka Operasi militer, penyelenggaraan pendidikan dan latihan maupun pelaksanaan pembangunan Nasional.

Tim gabungan Indonesia-Jepang ekspedisi cenderawasih Th 1964

Dalam perjalanannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, peran serta prajurit topografi selalu ada dan berada di garis depan operasi. Hal ini dapat dilihat dari adanya produk topografi yang disajikan dalam bentuk informasi medan, peta, foto, cuaca dan produk lainnya yang dimanfaatkan prajurit di medan operasi maupun penumpasan pemberontakan di tanah air. Selain itu pelaksanaan pemetaan tetap berlanjut sampai dengan sekarang. Merujuk dalam buku Sejarah Topografi Angkatan Darat Tahun 1945 – 2011, dukungan topografi dalam operasi dan pelaksanaan pemetaan menjadi catatan sejarah bagi Topografi TNI AD yang dapat memberikan pembelajaran dan semangat dalam menghadapi tantangan tugas Topografi TNI AD kedepan. Adapun beberapa catatan tentang operasi yang dilaksanakan:

Operasi Trikora. Tahun 1962 dilaksanakan operasi Trikora yang melibatkan tim Topografi TNI AD sejumlah 14 orang dipimpin Letda Ctp Drs. Budio Basri yang tergabung di G-2 Komando Mandala di bawah Komandan Letkol Amir Machmud. Tugas tim topografi ini adalah menyediakan peta, mozaik foto udara, peta-peta sket, oleat dan intepretasi foto udara

Operasi Pemetaan.

Pemetaan Perbatasan Indonesia - Malaysia


Operasi Keamanan.

Perkembangan Organisasi

Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/ 87/XII/1985 tanggal 10 Desember 1985, Pusdiktop Kobangdiklat beralih menjadi berada dibawah Direktorat Topografi Angkatan Darat Berdasarkan Surat Perintah Kasad Nomor : Sprin/53/I/1999 tanggal 13 Januari 1999 Pusdiktop yang semula dibawah Dittopad beralih menjadi dibawah Kodiklat TNI AD. Dalam rangka penataan Organisasi TNI AD, maka organisasi dan Tugas satuan jajaran TNI AD divalidasi termasuk Dittopad, Pusdiktop dan Topdam, dan setelah dilaksanakan uji coba selama 1 tahun terhadap pelaksanaan Orgas Dittopad dengan keputusan Kasad Nomor Kep/16/IV/2003 tanggal 8 April 2003 dan Densurta dengan Keputusan Kasad Nomor Kep/13/IV/ 2003 tanggal 8 April 2003 diperlukan adanya penyempurnaan dihadapkan dengan tuntutan tugas dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Survei dan Pemetaan, maka Orgas Dittopad selanjutnya disahkan dengan Keputusan Kasad Nomor Kep/56/ XI/2004 tanggal 2 Nopember 2004 dan untuk Densurta dengan Keputusan Kasad Nomor Kep/57/XI/2004 tanggal 2 Nopember 2004.

Pejabat Dirtopad