Muhammad bin Zayid Al Nahyan | |
---|---|
Presiden Uni Emirat Arab ke-3 | |
Mulai menjabat 14 Mei 2022 | |
Perdana Menteri | Mohammed bin Rashid Al Maktoum |
Wakil Presiden | Mohammed bin Rashid Al Maktoum(2006 - ) Mansour bin Zayed Al Nahyan(2023 - ) |
Pengganti Petahana | |
Emir Abu Dhabi Ke-3 | |
Mulai menjabat 13 Mei 2022 | |
Pengganti Petahana | |
Putra Mahkota Abu Dhabi | |
Masa jabatan 2004 – 14 Mei 2022 | |
Presiden | Khalifa bin Zayed Al Nahyan |
Perdana Menteri | Mohammed bin Rashid Al Maktoum |
Informasi pribadi | |
Lahir | 11 Maret 1961 Al Ain, Negara-Negara Gencatan Senjata (sekarang Uni Emirat Arab) |
Suami/istri | Syekhah Salama bint Hamdan Al Nahyan
(m. 1981) |
Orang tua |
|
Pendidikan | Akademi Militer Kerajaan Sandhurst |
Karier militer | |
Pengabdian | Uni Emirat Arab |
Dinas/cabang | Angkatan Udara Uni Emirat Arab |
Lama dinas | 1979–sekarang |
Pangkat | Jenderal |
Komandan | Panglima tertinggi Kepala staf Angkatan Bersenjata Deputi Kepala staf Angkatan Bersenjata Komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara |
Situs web | Muhammad bin Zayid Al Nahyan di Twitter Muhammad bin Zayid Al Nahyan di Instagram |
Sunting kotak info • L • B |
Sheikh Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan GCMG (Arab: محمد بن زايد بن سلطان آل نهيان; lahir 11 Maret 1961), sehari-hari dikenal dengan singkatan MBZ,[1] adalah Presiden Ke-3 Uni Emirat Arab, Emir Abu Dhabi ke-3 dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab. Dia dipandang sebagai kekuatan pendorong di kebijakan luar negeri UEA dan merupakan pemimpin kampanye melawan gerakan Islam di dunia Arab.[2][3]
Pada Januari 2014, ketika saudara tirinya Khalifa, presiden UEA dan Syekh Abu Dhabi, menderita stroke, Mohamed menjadi penguasa de facto Abu Dhabi, mengendalikan hampir setiap aspek pembuatan kebijakan UEA.[4] Ia dipercayakan dengan sebagian besar pengambilan keputusan sehari-hari di emirat Abu Dhabi sebagai putra mahkota Abu Dhabi.[5] Akademisi telah mencirikan Mohamed sebagai pemimpin orang kuat dari rezim otoriter.[6][7][8][9] Pada tahun 2019, The New York Times menobatkannya sebagai penguasa Arab paling kuat dan salah satu orang paling berkuasa di Bumi.[9][10] Dia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh tahun 2019 menurut Time.[11] Setelah kematian Sheikh Khalifa pada 13 Mei 2022, Mohamed menjadi penguasa Abu Dhabi,[12] dan dia terpilih sebagai Presiden Uni Emirat Arab pada hari berikutnya.[13]
Al Nahyan lahir pada 11 Maret 1961.[14] Ia adalah putra ketiga dari Zayed bin Sultan Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab pertama dan penguasa Abu Dhabi, dan istri ketiganya, Sheikha Fatima bint Mubarak Al Ketbi.[15][16] Ia memiliki lima adik kandung: Hamdan, Hazza, Tahnoun, Mansour, dan Abdullah.[17] Mereka dikenal sebagai Bani Fatima atau putra-putra Fatima.[18][19]
Pada November 2003, ayahnya Zayed bin Sultan melantik Sheikh Mohammed menjadi deputi pangeran mahkota Abu Dhabi.[15] Setelah kematian ayahnya, Al Nayhan menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi pada November 2004 dan dilantik menjadi deputi komandan tertinggi pasukan angkatan darat UEA pada Januari 2005. Sebulan kemudian, ia dipromosikan menjadi berpangkat Jenderal. Sejak Desember 2004, ia juga menjadi ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi, yang mengurusi pengembangan dan perencanaan Emirat Abu Dhabi dan anggota Dewan Petroleum Tertinggi.[20] Ia juga menjabat sebagai penasihat khusus Presiden UEA, Khalifa bin Zayed Al Nahyan, kakaknya. Ia juga merupakan kepala dewan untuk pengembangan ekonomi Abu Dhabi (ADCED), yang merupakan dewan penasihat kebijakan ekonomi di Abu Dhabi.
Al Nahyan juga merupakan kepala Perusahaan Pengembangan Mubadala sejak pembentukannya pada 2002. Pada November 2010, Al Nayhan dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah Bin Zayed Al Nahyan menyambut Ratu Elizabeth II dari Britania Raya dan Pangeran Philip, Adipati Edinburgh di UAE pada kunjungan kenegaraan kedua mereka.[21][22] Al Nahyan juga mendampingi Ratu dan Adipati pada kunjungan di Masjid Agung Sheikh Zayed pada permulaan kunjungan mereka.[23] Pada Januari 2011, Al Nahyan menemui Sekretaris Negara AS Hillary Clinton.[24]
Pada 2012, ia mewakili UEA di Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir (2012) yang diselenggarakan di Korea Selatan. Pada 2014, ia mewakili UEA di Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir 2014 yang diselenggarakan di Belanda
Al Nahyan menikah dengan Shaikha Salama bint Hamdan bin Mohammed Al Nahyan.[25] Mereka menikah pada 1981.[26]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama MBZ
Media terkait Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Wikimedia Commons
Muhammad bin Zayid Al Nahyan Lahir: 11 Maret 1961
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Khalifah bin Zayid Al Nahyan |
Penguasa Abu Dhabi 13 Mei 2022 – sekarang |
Petahana |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Khalifa bin Zayed Al Nahyan |
Presiden Uni Emirat Arab 14 Mei 2022 – sekarang |
Petahana |