Pembantaian Ponary | |
---|---|
Berkas:800px-Ponary massacre July 1941.jpg | |
Juga dikenal sebagai | Polandia: zbrodnia w Ponarach |
Lokasi | Paneriai (Ponary), Vilnius (Wilno), Pekerja Jerman Polandia, kini Lituania |
Tanggal | Juli 1941 - Agustus 1944 |
Jenis insiden | Penembakan oleh by otomatis dan semi-otomatis |
Pelaku | SS Einsatzgruppe Kolaborator Nazi Lituania |
Ghetto | Vilnius Ghetto |
Korban | Sekitar ~100.000 dalam jumlah (Yahudi Polandia: 70.000. Intelijen Polandia: 20.000. POW Soviet: 8.000) |
Dokumentasi | Pengadilan Nuremberg |
Pembantaian Ponary (Polandia: zbrodnia w Ponarach ) merupakan pembantaian massal lebih dari 100.000 orang oleh SD Jerman, SS dan Kolaborator Nazi Lituania,[1][2][3][4] seperti unit-unit Ypatingasis būrys,[1][2][5] selama Perang Dunia II dan Holokaus di Reichskommissariat Ostland. Pembunuhan tersebut terjadi antara bulan Juli 1941 dan Agustus 1944 di dekat stasiun kereta api Ponary, yang kini dikenal sebagai Paneriai, sebuah kota pinggiran dari apa yang kini dikenal Vilnius, Lituania. Sekitar 70.000 orang Yahudi dibunuh di Ponary,[6] bersama antara 2.000 hingga 20.000 orang Polandia[7] dan 8.000 POW Rusia, banyak dari Vilnius terdekat.[3][8] Lituania dan Negara-negara Baltik menjadi tempat pertama di luar Pendudukan Polandia dimana Nazi akan membunuh orang Yahudi sebagai bagian dari Solusi Akhir.[9] Dari 70.000 orang Yahudi yang tinggal di Vilnius, hanya 7.000 (10%) selamat dari perang.[10]
Berdasarkan Żeligowski's Mutiny, sesuai dengan kesepakatan internasional yang disahkan pada tahun 1923 oleh Liga Bangsa-Bangsa,[11] kota Ponary menjadi bagian dari Wilno Voivodship (wilayah Kresy) dari Republik Polandia Kedua. Bahasa yang dominan di daerah itu adalah Polandia dan Yiddish.[12] Setelah Nazi-Soviet melakukan Invasi Polandia pada September 1939, wilayah tersebut diambil alih Soviet dan setelah sekitar satu bulan dipindahkan ke Lituania sesuai dengan Perjanjian Bantuan Bersama Soviet-Lituania.
Setelah aneksasi Soviet atas Lituania pada Juni 1940, pembangunan fasilitas penyimpanan minyak dimulai di dekat Ponary bersamaan dengan sebuah lapangan terbang militer. Proyek itu tidak pernah selesai, dan pada bulan Juni 1941 daerah itu dikuasai oleh Wehrmacht dalam Operasi Barbarossa. Nazi memutuskan untuk menggunakan lubang besar yang digali tersebut sebagai tangki penyimpanan minyak untuk membuang mayat penduduk setempat.