Persemakmuran Bangsa-Bangsa | |
---|---|
Markas besar | Marlborough House, London, Inggris |
Bahasa kerja | Inggris |
Tipe | Perhimpunan sukarela[1] |
Negara anggota |
|
Pemimpin | |
Raja Charles III | |
Patricia | |
• Ketua | Boris Johnson |
Pendirian | |
19 November 1926 | |
11 Desember 1931[2] | |
28 April 1949 | |
Luas | |
- Total | 29,958,050 km2 |
Populasi | |
- Perkiraan 2016 | 2,418,964,000 |
75/km2 | |
Situs web resmi thecommonwealth | |
Persemakmuran atau Negara-Negara Persemakmuran (bahasa Inggris: Commonwealth of Nations atau The Commonwealth) merupakan suatu persatuan secara sukarela yang melibatkan negara-negara berdaulat yang didirikan atau pernah dijajah oleh pihak Britania Raya.[3]
Tidak semua anggota mengakui Raja Britania Raya, Charles III, sebagai kepala negara.
Negara-negara yang mengambilnya sebagai kepala negara dikenal sebagai Alam Persemakmuran. Namun, kebanyakan anggotanya adalah Republik, dan sebagian yang lain mempunyai Monarki tersendiri. Namun, semua anggotanya menganggap Charles III sebagai Ketua Persemakmuran.[4]
Persemakmuran adalah lanjutan dari Britania Raya dan lahir dari hasil Konferensi Kerajaan pada akhir tahun 1920-an. Setelah negara-negara yang dijajah oleh Britania Raya mencapai kemerdekaan, kemudian didirikanlah Persemakmuran ini dengan tujuan guna menyatukan negara-negara bekas jajahan Britania Raya.[5]
Recalling that the Commonwealth is a voluntary association of independent and equal sovereign states, each responsible for its own policies, consulting and co-operating in the common interests of our peoples and in the promotion of international understanding and world peace, and influencing international society to the benefit of all through the pursuit of common principles and values