Rut 4 | |
---|---|
Kitab | Kitab Rut |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 8 |
Rut 4 adalah pasal keempat (dan terakhir) dari Kitab Rut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Lima Gulungan (Hamesh Megillot) dalam bagian Ketuvim ("Tulisan").[1] Pasal ini berisi riwayat pernikahan Rut dengan Boas dan keturunan mereka sampai kepada Daud.[2]
Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada zaman Hakim-hakim, dalam masa damai antara bangsa Israel dan bangsa Moab, diduga sekitar 1100 SM. Menurut sejarawan Yahudi-Romawi abad ke-1 M, Flavius Yosefus (37-100 M), pada masa itu imam Eli menjadi pemimpin atas Israel.[6]
Peristiwa dalam pasal ini terjadi di kota Betlehem, kampung halaman Naomi dan Boas.[7]
Pasal 4: Rut mendapat pahala dari Allah dalam bentuk penebusan oleh Boas
Boas menjadi penebus dalam dua hal.[22]
Boas menjadi lambang Perjanjian Lama dari Yesus Kristus yang juga menebus orang percaya dalam dua hal.
Penebusan ini mengikuti aturan hukum Taurat di dalam Kitab Ulangan pasal 25.[25]
Allah menghormati keputusan seorang wanita muda yang saleh, yang meninggalkan tanah airnya yang kafir supaya tetap setia kepada ibu mertuanya dan Allah Israel (Rut 1:16), yaitu dengan mengizinkannya menjadi bagian dari keluarga di dunia yang dari mana Yesus Kristus akan memasuki dunia ini (bandingkan Matius 1:5).[22]
Sumber: Ayat 12
Yehuda memperanakkan Peres dari Tamar[27]
Urutan keturunan selanjutnya (sumber: ayat 18-22):[28]
Penggenapan: Silsilah ini tepat sama dengan silsilah Yesus Kristus yang dicatat dalam Injil Matius pasal 1 ayat 3-6, dengan tambahan sejumlah nama, yaitu:
Juga dalam Injil Matius ditulis bahwa Daud ditulis sebagai "raja Daud", satu-satunya dengan gelar raja di antara nama-nama di silsilah.[29]
Sejarawan Yahudi-Romawi abad ke-1 M, Flavius Yosefus (37-100 M), mencatat kisah dalam pasal ini dalam versinya sendiri dan ada tambahan informasi bahwa sanak yang lebih dekat dengan Elimelekh daripada Boas itu sejak kepergian Elimelekh ke Moab sudah mengurusi tanah ladang kepunyaan Elimelekh dan putra-putranya tanpa membelinya. Boas mengingatkan bahwa ada setengah bagian hukum yang harus dijalankan oleh sanak itu jika hendak mengambil alih tanah tersebut, yaitu menikahi Rut. Sanak itu menolak, karena sudah memiliki seorang istri dan anak-anak, dan menyerahkan hak tersebut kepada Boas. Maka Boas berhak mengambil tanah tersebut serta menikahi Rut dan setahun kemudian mereka dikaruniai putra bernama Obed yang disusui dan dirawat oleh Naomi. Atas nasihat para perempuan, anak itu diberi nama Obed, karena dibesarkan untuk melayani Naomi pada hari tuanya, di mana Obed dalam dialek Ibrani berarti seorang "hamba" ("abdi"). Putra Obed adalah Isai, dan Daud adalah putranya, yang menjadi raja, dan mewariskan kekuasaannya kepada anak-cucunya selama dua puluh satu generasi. Yosefus menambahkan pula dalam bentuk kata ganti orang pertama bahwa ia merasa wajib mencatat sejarah Rut ini, karena ia berpikir untuk menunjukkan kuasa Allah, yang, tanpa kesulitan, dapat mengangkat mereka yang berasal dari keluarga biasa pada kehormatan dan kemuliaan, di mana Ia meninggikan Daud, sekalipun ia dilahirkan dari keluarga rata-rata.[11]