Penggunaan siwak sebagai pohon dari dahan atau akar siwak, lihat pohon Siwak

Siwak atau miswak (Arab:سواك) adalah dahan atau akar dari pohon Salvadora persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut. Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut, sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi; bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut.[1]

Hukum bersiwak

[sunting | sunting sumber]
Batang kayu siwak yang bisa dilembutkan, sehingga bisa menyerupai bentuk bulu untuk membersihkan gigi.

Hukum bersiwak adalah sunnah muakkadah karena anjuran rasulullah dan kesenantiasaan dia melakukannya dan kecintaan dia serta ajakan dia kepada siwak tersebut.[2]

Para ulama menyepakati bahwa hukum bersiwak adalah sunnah. Sedangkan Abu Dawud menetapkan hukum memakai siwak adalah wajib. Isḥāq bin Rāhwayh berpendapat bahwa salat hukumnya batal jika bersiwak dengan sengaja tidak dikerjakan.[3]

Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki berpendapat bahwa hukum bersiwak bagi orang yang berpuasa adalah tidak makruh. Mazhab Syafi'i berpendapat bahwa bersiwak saat sedang puada hukumnya makruh. Sdangkan Mazhab Hambali mempunyai dua periwayatan yang menyatakan bahwa hukum bersiwak adalah tidak makruh.[3]

Faedah bersiwak

[sunting | sunting sumber]

Siwak merupakan pekerjaan yang ringan namun memiliki faedah yang banyak baik bersifat keduniaan maupun bersifat akhirat. Faedah Keduniaannya adalah berupa kebersihan mulut, sehat dan putihnya gigi, menghilangkan bau mulut, dan lain-lain. Sedangkan faedah Ke-akhirat-an adalah Ittiba’ kepada nabi ﷺ dan mendapatkan keridhaan dari Allah.

Berbagai uji coba telah banyak dilakukan dalam upaya mengetahui manfaat dari Salvadora Persica atau kayu siwak ini.Sedangkan fakta ilmiah dari siwak antara lain:

Dalil-dalil bersiwak

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Artikel Berjudul: Sekilas Tentang Siwak". [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Artikel Berjudul: Keutamaan Bersiwak". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-07. Diakses tanggal 2007-08-12. 
  3. ^ a b ad-Damasyqi 2017, hlm. 13.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]