Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.Cari sumber: "Taufik Abdullah" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Taufik Abdullah
Taufik Abdullah pada 2023
Lahir3 Januari 1936 (umur 88)
Belanda Bukittinggi, Sumatera Barat, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
Universitas Cornell
PekerjaanSejarawan
Suami/istriRasidah
AnakNella Safitri
Edwin Hidayat
Irwan Adriansyah

Prof. Dr. H. Taufik Abdullah, MA. gelar Tuanku Pujangga Diraja[1][2] (lahir 3 Januari 1936) adalah sejarawan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua LIPI periode 2000-2002, dan Wakil Presiden Asosiasi Sosiologi Internasional Dewan Riset Sosiologi Agama. Ia memperoleh Hadiah Akademik dalam Hadiah Budaya Asia Fukuoka Jepang pada 1991.[3]

Pendidikan

Taufik memperoleh gelar kesarjanaannya dari Jurusan Sejarah Fakultas Sastra & Kebudayaan UGM Yogyakarta (1961). Kemudian dia melanjutkan pendidikannya hingga memperoleh gelar master dan doktor di Universitas Cornell, Ithaca, Amerika Serikat (1970). Disertasinya Scholl and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra, diterbitkan oleh Universitas Cornell pada tahun 1971. Selain jalur formal, dia juga pernah mengikuti orientasi program East-West Centre di Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat.

Karier

Taufik mengawali karier sebagai peneliti di LIPI, dengan jabatan Kepala Bagian Umum Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (Biro MIPI), Jakarta (1962-1963) dan Asisten Peneliti Leknas LIPI (1963-1967). Kemudian ia menjadi Peneliti Leknas (1967-1974), Direktur Leknas LIPI (1974-1978) dan Peneliti Leknas LIPI (1978), sampai menjabat sebagai Ketua LIPI (2000-2002).

Di luar negeri, Taufik aktif sebagai peneliti dan pegiat sosial. Dia menjadi peneliti di Departemen Ilmu Politik Universitas Chicago, Universitas Wisconsin, dan Netherlands Institute for Advanced Studies in the Humanities and Social Science (NIAS) Wassenaar. Lalu menduduki posisi penting di institusi lintas bangsa, seperti Ketua Komite Eksekutif Program Kajian Asia Tenggara (ISEAS) Singapura, Wakil Presiden Asosiasi Ilmu Sosial Asia Tenggara Kuala Lumpur, serta Wakil Presiden Asosiasi Sosiologi Internasional Dewan Riset Sosiologi Agama.

Selain sebagai seorang peneliti, Taufik juga merupakan seorang penulis yang cukup aktif. Tulisannya tersebar di berbagai media dan jurnal, baik lokal maupun luar negeri. Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 30 buku yang berhasil diselesaikannya. Atas karya-karyanya itu, pada tahun 2009 Taufik memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia.

Karya

Referensi

Pranala luar