![]() Masyarakat Tionghoa Bangka pada Perayaan Bulan Ke-7 (Chit Ngiet Pan) di Mentok, 2022. | |
Jumlah populasi | |
---|---|
99.624 (sensus 2010[1]) | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Pulau Bangka, Pulau Belitung, Jakarta | |
Bahasa | |
Hakka, Melayu Bangka, Melayu Belitung, Hokkian | |
Agama | |
Agama tradisional Tionghoa, Konfusianisme, Buddhisme, Kristen, Islam | |
Kelompok etnik terkait | |
Tionghoa Palembang, Tionghoa Jakarta |
Tionghoa Bangka-Belitung adalah etnis Tionghoa yang tinggal di wilayah Babel (Bangka Belitung), Indonesia.[2][3] Bangka Belitung merupakan salah satu daerah dengan konsentrasi etnis Tionghoa yang besar di Indonesia selain di Jawa, Riau, Sumatra Timur dan Kalimantan Barat.[4]
Budaya Tionghoa di Bangka agak sedikit berbeda dengan Tionghoa di Belitung.[2] Orang Tionghoa di Bangka didatangkan pada awal abad ke-18 ketika pertambangan resmi dibuka. Mereka umumnya tidak membawa istri sehingga menikahi penduduk bumiputera, sehingga Tionghoa di Bangka sebagian besar merupakan peranakan yang berbicara Bahasa Hakka yang bercampur Bahasa Melayu.[2]
Tionghoa Belitung dianggap "totok" karena datang pada abad ke-19 membawa istri.[2] Mereka beradaptasi dengan kebudayaan Nusantara antara lain dengan mengganti pakaian mereka dengan pakaian suku Nusantara seperti baju kurung dengan kebaya, celana dengan sarung.[2] Mereka masih berbicara dengan Bahasa Hakka yang asli.[2]