H5N1 adalah salah satu subtipe virus influenza A yang menyebabkan penyakit flu burung. Virus influenza A memiliki beberapa protein pada permukaannya, di antaranya protein hemaglutinin (disingkat H atau HA) serta protein neuraminidase (disingkat NA atau N). Kombinasi jenis protein H dan protein N akan menentukan sifat virus dan penamaan subtipe virus influenza.

Virus H5N1 menimbulkan penyakit pada banyak spesies vertebrata, termasuk manusia, dan berpeluang menjadi pandemi influenza. Para ahli mengkhawatirkan bahwa H5N1 dapat bermutasi menjadi bentuk yang dapat menular dengan mudah dari manusia ke manusia, meskipun sampai sekarang belum ada kejadian kuat yang mendukung kekhawatiran itu. Mutasi seperti itu pernah terjadi ketika virus H2N2 berevolusi menjadi strain flu Hong Kong H3N2.

Ikhtisar

Highly pathogenic H5N1
Highly pathogenic H5N1
Highly pathogenic H5N1
Negara-negara dengan kematian unggas akibat H5N1.
Negara-negara dengan kematian manusia dan unggas akibat H5N1.

H5N1 dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh unggas, namun terdapat beberapa bukti terkait terbatasnya penularan virus dari manusia kesalahan

manusia.[1] Faktor risiko tertularnya virus adalah dengan penanganan unggas yang terinfeksi, tetapi penularan virus dari unggas yang terinfeksi ke manusia dinyatakan tidak efisien.[2] Para ahli telah mengidentifikasi peristiwa-peristiwa utama (menciptakan clades baru, menginfeksi spesies baru, menyebar ke daerah-daerah baru) menandai perkembangan virus flu burung menjadi pandemi, dan banyak dari peristiwa-peristiwa utama tersebut terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Tanda dan Gejala

Secara umum, masyarakat yang terjangkit flu biasanya memiliki gejala seperti deman, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, permasalahan pada pernapasan dan penumonia. Sedangkan tingkat keparahan tergantung pada seberapa parah orang tersebut terinfeksi.

Terminologi

Perbandingan lokasi infeksi virus influenza subtipe H1N1 dan H5N1.

Isolat H5N1 diidentifikasi seperti contoh HPAI A (H5N1) A/chicken/Nakorn-Patom/Thailand/CU-K2/04 (H5N1):

Pencegahan

Tampilan mikroskop transmisi elektron yang diwarnai untuk melihat H5N1 (warna emas) yang ditumbuhkan pada sel ginjal anjing Madin-Darby (hijau).[3]

Flu burung dapat dicegah dengan vaksinasi pada unggas yang berisiko serta melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat.

Lihat pula

Referensi dan pranala luar

  1. ^ Ungchusak, Kumnuan; Auewarakul, Prasert; Dowell, Scott F.; Kitphati, Rungrueng; Auwanit, Wattana; Puthavathana, Pilaipan; Uiprasertkul, Mongkol; Boonnak, Kobporn; Pittayawonganon, Chakrarat (2005-01-27). "Probable Person-to-Person Transmission of Avian Influenza A (H5N1)". New England Journal of Medicine. 352 (4): 333–340. doi:10.1056/NEJMoa044021. ISSN 0028-4793. PMID 15668219. 
  2. ^ editors@amsci.org, Science is a great adventure. American Scientist is the 90-year-old magazine of science and technology published by Sigma Xi, The Scientific Research Society. We are proud to work with distinguished contributors, photographers, researchers, academics and illustrators as chroniclers of that adventure. Contact. "American Scientist Online - Influenza". people.scs.carleton.ca. Diakses tanggal 2019-02-14. 
  3. ^ (Source: C. Goldsmith, J. Katz and S. Zaki. Centers for Disease Control & Prevention Public Health Image Library. Image #1841.).