Nabi Elisa | |
---|---|
![]() Elisha menghidupkan putra perempuan Sunem, Ilustrasi Kartu Alkitab, awal 1900-an | |
Prophet | |
Meninggal | Samaria |
Dihormati di | agama-agama Yahudi Kristen Islam |
Pesta | 14 Juni |
Atribut | Berpakaian seperti nabi, memegang gulungan kitab |
Elisa (bahasa Ibrani: אֱלִישַׁע, Modern Elišaʿ Tiberias , ʾĔlîšaʿ ; artinya "Allah (Elohim)-ku adalah keselamatan"; bahasa Yunani: Ἐλισσαῖος, Elissaios, juga Ἐλισαιέ, Elisaie; bahasa Latin: Eliseus; bahasa Arab: الْيَسَع Elyasaʿ, Alyasa atau Ilyasa; bahasa Inggris: Elisha) bin Safat adalah seorang nabi yang dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan dalam Al Qur'an. Ia bekerja di Kerajaan Israel (Samaria) pada zaman pemerintahan raja-raja Yoram, Yehu, Yoahas, dan Yoas, sekitar abad ke-8 SM.[1] Ia berasal dari kota Abel-Mehola.
Julian ("the Apostate"), Kaisar Romawi, pada tahun 361–363 M memberi perintah untuk membakar relik dari nabi-nabi Elisa, Obaja dan Yohanes Pembaptis, tetapi diselamatkan oleh orang-orang Kristen dan sebagian dipindahkan ke Alexandria. Sekarang, relik dari nabi Elisa dikatakan ada pada Gereja Ortodoks Koptik di Biara Monastery of Saint Macarius the Great di Scetes, Mesir.[4]
Artikel utama: Ilyasa |
Ilyasa (Elisa) (bahasa Arab: اليَسَع, Alyasa dicatat dalam Al Qur'an sebagai seorang nabi. Muslim melihatnya sebagai penerus dari nabi Ilyas atau Elia. Ia disebutkan 2 kali di dalam Al Qur'an di antara nabi-nabi lain:
“ | Dan ingatlah akan Ismail (Ismael), Ilyasa' dan Zulkifli (Yehezkiel). Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik. | ” |
“ | dan Ismail (Ismael), Alyasa', Yunus dan Luth (Lot). Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya). | ” |
Ibn Kathir menelusuri silsilah Ilyasa melalui ayahnya, yang menurut tradisi Islam bernama Ukhtub, sampai kepada keturunan Harun.[5] Dalam berbagai Qisas Al-Anbiya (Kisah Para Nabi), riwayatnya sering digabungkan dengan riwayat Ilyas.
Disebutkan ada "Makam nabi Elisa" di Aloujam, daerah timur Saudi Arabia. Dilaporkan bahwa makam ini telah dipindahkan oleh pemerintah karena tidak sejalan dengan ajaran Islam Sunni, meskipun pada masa lampau dikunjungi pendatang dari luar negeri.[6]