Penghapusan jajahan Afrika atau dekolonisasi Afrika terjadi setelah Perang Dunia II, ketika bangsa-bangsa yang dijajah menuntut kemerdekaan dan kekuasaan kolonial menarik pemerintahan mereka dari Afrika.[1]
Pada 12 Februari 1941, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill bertemu untuk membicarakan dunia pasca-perang. Hasilnya adalah Piagam Atlantik.[2]
Pada 1930an, kekuatan kolonial tertanam, terkadang secara tak langsung, pada pemimpin elit kecil didikan universitas-universitas Barat dan familiar dengan gagasan-gagasan seperti penentuan nasib sendiri. Para pemimpin tersebut memimpin perjuangan kemerdekaan, dan meliputi nasionalis-nasionalis utama seperti Jomo Kenyatta (Kenya), Kwame Nkrumah (Pesisir Emas, sekarang Ghana), Julius Nyerere (Tanganyika, sekarang Tanzania), Léopold Sédar Senghor (Senegal), Nnamdi Azikiwe (Nigeria), dan Félix Houphouët-Boigny (Pantai Gading).
The Atlantic Charter was a joint declaration released by U.S. President Franklin D. Roosevelt and British Prime Minister Winston Churchill on August 14, 1941 following a meeting of the two heads of state in Newfoundland.Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan)