![]() | |||
| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Ethene
| |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | (({3DMet))} | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
KEGG | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | (({value))} | ||
UNII | |||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
C2H4 | |||
Massa molar | 28.05 g/mol | ||
Penampilan | gas tidak berwarna | ||
Densitas | 1.178 kg/m3 pada 15 °C, gas[1] | ||
Titik lebur | −1.692 °C (−3.014 °F; −1.419 K) | ||
Titik didih | −1.037 °C (−1.835 °F; −764 K) | ||
3.5 mg/100 mL (17 °C);[butuh rujukan] 2.9 mg/L[2] | |||
Kelarutan dalam etanol | 4.22 mg/L[2] | ||
Kelarutan dalam dietil eter | baik[2] | ||
Keasaman (pKa) | 44 | ||
Asam konjugat | Etenium | ||
-15.30·10−6 cm3/mol | |||
Struktur | |||
D2h | |||
nol | |||
Termokimia | |||
Entropi molar standar (S |
219.32 J·K−1·mol−1 | ||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
+52.47 kJ/mol | ||
Bahaya | |||
Lembar data keselamatan | ICSC 0475 | ||
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
![]() | ||
Frasa-R | R12 R67 | ||
Frasa-S | Templat:(S2) S9 S16 S33 S46 | ||
Titik nyala | −136 °C (−213 °F; 137 K) | ||
5.428 °C (9.802 °F; 5.701 K) | |||
Senyawa terkait | |||
Senyawa terkait
|
Etana Asetilena Propena | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
![]() ![]() ![]() | |||
Referensi | |||
Etena atau etilena adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari empat atom hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan rangkap. Karena ikatan rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon tak jenuh atau olefin.
Pada suhu kamar, molekul etena tidak dapat berputar pada ikatan rangkapnya sehingga semua atom pembentuknya berada pada bidang yang sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan karbon-hidrogen pada molekul adalah 117°, sangat dekat dengan sudut 120° yang diperkirakan berdasarkan hibridisasi ideal sp2.
Etena digunakan sebagai senyawa campuran produksi plastik (polietilena). Etena juga dibentuk secara alami oleh tumbuhan dan berperan sebagai hormon. Ia diketahui terutama merangsang pematangan buah dan pembukaan kuncup bunga.
Etilena merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme normal dalam tanaman. Etilena berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Etilena disebut juga ethene[4] Senyawa etilena pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas etilena. Gas etilena tidak berwarna dan mudah menguap.[5]
Etilena memiliki struktur yang cukup sederhana dan diproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi.
Apabila konsentrasi etilena sangat tinggi dibanding hormon auksin dan giberelin, etilena dapat menghambat proses pembentukkan batang, akar, dan bunga. Namun etilena juga dapat merangsang pembentukkan bunga bila bersama-sama dengan hormon auksin.[10]
Etilena sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah dikemas dalam bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilena (diperam) sehingga cepat masak.
Dalam pematangan buah, etilena bekerja dengan cara memecahkan klorofil pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil dan karoten. Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau merah.[11]
Pada aplikasi lain, etilena digunakan sebagai obat bius (anestesi).[5]
Fungsi lain etilena secara khusus adalah:[12]
Etilena diproduksi oleh tumbuhan tingkat tinggi dari asam amino metionin yang esensial pada seluruh jaringan tumbuhan. Produksi etilena bergantung pada tipe jaringan, spesies tumbuhan, dan tingkatan perkembangan.[13] Etilena dibentuk dari metionin melalui 3 proses:[14]
Dewasa ini dilakukan penelitian yang berfokus pada efek pematangan buah. ACC sintase pada tomat menjadi enzim yang dimanipulasi melalui bioteknologi untuk memperlambat pematangan buah sehingga rasa tetap terjaga.