Federasi Kalimantan Tenggara | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Daerah otonom setingkat negara di Indonesia | |||||||||
1947–1950 | |||||||||
Peta Kalimantan Tenggara dalam Republik Indonesia Serikat | |||||||||
Sejarah | |||||||||
Era sejarah | Revolusi Nasional Indonesia | ||||||||
• Didirikan | 8 Januari 1947 | ||||||||
• Bergabung dengan Indonesia | 4 April 1950 | ||||||||
|
Federasi Kalimantan Tenggara[1] adalah satuan kenegaraan yang tegak berdiri sebagai daerah bagian [bukan negara bagian] dari RIS. Pada mulanya Belanda berencana menggabungkan daerah-daerah bagian di Kalimantan ini menjadi negara bagian sendiri yang dinamakan negara Borneo (bekas provinsi Borneo-Belanda) sebagaimana halnya negara Timur Besar (negara Indonesia Timur).
Daerah bagian Kalimantan Tenggara merupakan penggabungan 3 Neo-landschap (Stb. 1947 Nomor 3):
Pada tanggal 18 April 1950: Federasi Kalimantan Tenggara bersama dengan Dewan Dayak Besar dan Dewan Banjar dibubarkan dan selanjutnya menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan yang dibentuk pada tanggal 14 Agustus 1950 dengan gubernur dr. Moerjani.
Suku Bangsa | 1930 | Persentase |
---|---|---|
Total | 391,927 | 100% |
Dayak | 33,821 | 8,63% |
Banjar | 254,399 | 64,91% |
Bugis | 43,340 | 11,06% |
Jawa | 36,451 | 9,30% |
Suku lainnya (Mandar, Bajau, dll) | 23,916 | 6,10% |
Pembentukan Provinsi Kalimantan Tenggara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota pemekaran dari Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur meliputi:
Provinsi Kalimantan Tenggara berada di Kotabaru
Didahului oleh: Provinsi Borneo |
Diteruskan oleh: Provinsi Kalimantan |