Lukas 4 | |
---|---|
Kitab | Injil Lukas |
Kategori | Injil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 3 |
Lukas 4 (disingkat Luk 4) adalah pasal keempat Injil Lukas pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Disusun oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]
Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di padang gurun (kemungkinan di bagian selatan Yudea) dan kemudian di Galilea, terutama kota Nazaret, Kapernaum dan kota-kota lain di sekitarnya.
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Riwayat pencobaan di padang gurun dicatat di Injil Matius pasal 4 dan Injil Lukas pasal 4 dengan sejumlah perbedaan, antara lain urutan pencobaan kedua dan ketiga:
Injil Matius | Pencobaan (P) & Jawaban Yesus (J) |
Injil Lukas | Pencobaan (P) & Jawaban Yesus (J) |
---|---|---|---|
4:3 | P: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." | 4:3 | P: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." |
4:4 | J: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."a |
4:4 | J: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."a |
4:6 | P: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."b |
4:6-7 | P: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." |
4:7 | J: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"c | 4:8 | J: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"d |
4:9 | P: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." | 4:9-11 | J: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."b |
4:10 | J: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"d | 4:12 | J: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"c |
Catatan:
Geisler dan Howe mengamati bahwa Injil Matius mencatat pencobaan ini secara "kronologis", sedangkan Injil Lukas mencantumkan secara "klimaktik", yaitu menurut topik, guna mengungkapkan klimaks yang ditekankannya.[3] Matius 4:5 dimulai dengan kata “kemudian” (bahasa Yunani: Τότε, Tote; bahasa Inggris: then) sedangkan Matius 4:8 diawali dengan kata “lagi-lagi” atau "sekali lagi" (AYT, MILT, TL) (bahasa Yunani: Πάλιν, Palin; bahasa Inggris: Again). Dalam bahasa Yunani, kata-kata ini mengindikasikan urutan peristiwa. Namun dalam Lukas 4:5 (MILT) dan Lukas 4:9 (MILT) masing-masing hanya memuat kata penghubung sederhana “dan” (bahasa Yunani: Καὶ, Kai; bahasa Inggris: And), yang dalam bahasa Yunani tidak untuk menyatakan urutan kronologis.[3] Yang jelas kedua sumber yang tidak terkait ini sama-sama menjadi saksi terjadinya pencobaan terhadap Yesus beserta materi pencobaan-pencobaan tersebut.[3]
Transliterasi Yunani
Merupakan kutipan dari Yesaya 61:1. Pada pembagian ayat dalam bahasa Indonesia, ayat 18 berakhir pada kata Yunani apestalken me ("mengutus Aku") sebelum tanda (*), dan sisanya ditempatkan pada ayat 19.
Yesus menerangkan maksud pelayanan-Nya yang diurapi Roh, yaitu:
Transliterasi Yunani
Merupakan kutipan dari bagian awal Yesaya 61:2. Pada pembagian ayat dalam bahasa Indonesia, pada ayat 19 ini terdapat bagian teks yang pada Textus Receptus ditempatkan pada ayat 18; ayat 19 pada Textus Receptus hanya berisi frasa "untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan".
Yesus tidak meneruskan pembacaan pada Yesaya 61 ayat 2, berhenti pada frasa "tahun rahmat TUHAN" dan tidak menyebutkan frasa "dan hari pembalasan" ketika mengutip nubuat ini karena "hari pembalasan" baru akan terjadi ketika Ia datang kembali. Hukuman terakhir atas orang fasik akan terjadi pada masa kesengsaraan besar dan ketika Kristus kembali ke bumi (Wahyu 5:1–19:21; bandingkan Yesaya 34:8; Matius 24:30).[5]
Perkataan Yesus ini merujuk kepada kisah yang dicatat dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 17:1.[8] Surat Yakobus mengutip lamanya masa kekeringan di Israel selama "tiga tahun dan enam bulan" dari ayat ini pada Yakobus 5:17.[9]
Perkataan Yesus ini merujuk kepada kisah yang dicatat dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 17:7-24.[11]
Perkataan Yesus ini merujuk kepada kisah yang dicatat dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 5:1-14.[13]