Perjamuan Terakhir oleh Leonardo da Vinci (1498).

Perjamuan Malam Terakhir (sering disingkat Perjamuan Terakhir atau Perjamuan Malam; bahasa Inggris: The Last Supper) adalah perjamuan terakhir yang, dalam catatan Injil, dibagikan Yesus kepada para rasulnya di Yerusalem sebelum penyaliban-Nya.[1] Perjamuan Terakhir diperingati oleh umat Kristiani terutama pada hari Kamis Putih.[2] Perjamuan Terakhir memberikan dasar alkitabiah untuk Ekaristi, yang juga dikenal sebagai "Perjamuan Kudus" atau "Perjamuan Tuhan".[3]

Tanggal Perjamuan Terakhir

Perhitungan hari orang Yahudi dimulai dari matahari terbenam, jadi malam dulu baru berakhir pada sore hari berikutnya. Jadi sore hari tanggal 14 Nisan berarti besok sorenya untuk penanggalan Masehi, dan tanggal 15 Nisan malam dimulai beberapa jam kemudian setelah matahari terbenam pada hari yang sama menurut penanggalan Masehi.

Persiapan untuk makan Paskah

Yesus membasuh kaki murid-muridNya

Artikel utama: Pembasuhan kaki

Makan malam dan Penetapan Perjamuan Kudus

Artikel utama: Perjamuan Kudus dan Institusi (litugi)

Pada Perjamuan Malam Terakhir, Yesus menetapkan Sakramen Perjamuan Kudus atau disebut juga "institusi", yang hingga saat ini menjadi bagian sentral dalam banyak liturgi gereja-gereja Kristen. Kata-kata institusi didasarkan pada 1 Korintus 11:23-26, Lukas 22:15-20, Markus 14:22-25, Matius 26:26-29.[9]

Yesus memberitahukan mengenai pengkhianat

Pengajaran setelah Perjamuan Terakhir

Artikel utama: Amanat Perpisahan

Sesudah Yudas pergi, Yesus memulai pengajarannya, tetapi tidak terus di tempat itu. Yesus dan murid-murid-Nya menyanyikan nyanyian pujian, kemudian pergi ke Bukit Zaitun, sementara terus memberikan pengajaran.[20]

Perintah baru

"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."[21]

Yesus memperingatkan murid-murid dan Petrus akan penyangkalan

Pengajaran lain

  1. Rumah Bapa (Yohanes 14:1–14)
  2. Yesus menjanjikan Penghibur (Yohanes 14:15–31)
  3. Pokok anggur yang benar (Yohanes 15:1–8)
  4. Dunia membenci Yesus dan murid-murid-Nya (Yohanes 15:18–27)
  5. Bertekun (Yohanes 16:1–4)
  6. Pekerjaan Penghibur (Yohanes 16:4–15)
  7. Dukacita yang mendahului kemenangan (Yohanes 16:16–33)
  8. Doa Yesus untuk murid-murid-Nya (Yohanes 17:1–26)

Di taman Getsemani

Lihat pula: Penderitaan di Taman Getsemani

Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya masuk ke taman Getsemani, di daerah bukit Zaitun seberang sungai Kidron, untuk berdoa.

Perjamuan Terakhir sama dengan Perjamuan Paskah?

Pembacaan sepintas dari ketiga Injil Sinoptik memberi kesan bahwa Perjamuan Terakhir itu sama dengan Perjamuan Paskah, yang lazimnya dilaksanakan pada tanggal 15 Nisan malam. Jika ini benar, maka berarti Yesus mati pada tanggal 15 Nisan sore, padahal domba Paskah disembelih pada tanggal 14 Nisan sore. Pembacan lebih teliti dan perbandingkan dengan catatan Injil Yohanes menunjukkan bahwa Perjamuan terakhir ini bukan Perjamuan Paskah yang resmi, karena tidak ditulis dalam ketiga Injil Sinoptik bahwa domba Paskah telah disembelih atau dipanggang untuk perjamuan tersebut.[24] Lagi pula Injil Yohanes menyebutkan bahwa perjamuan perpisahan ini terjadi sebelum penyembelihan domba Paskah (Yohanes 13:1).[25][26][27]

Jaubert mengemukakan pendapat bahwa Perjamuan Terakhir ini adalah Perjamuan Paskah resmi tetapi dilaksanakan menurut perhitungan kalender sektarian yang dianut oleh komunitas Qumran dan yang lain. Menurut teori ini, Perjamuan Terakhir diselenggarakan pada hari Selasa malam, yaitu permulaan hari Rabu dalam kalender Yahudi, yang merupakan hari Paskah bagi kaum sektarian dan sistem ini yang dicatat oleh Injil Sinoptik.[28] Kematian Yesus dalam keempat Injil tetap jatuh pada tanggal 14 Nisan sore, bersamaan dengan penyembelihan domba Paskah yang lazim.[24]

Lihat pula

Perjamuan Malam Terakhir
Didahului oleh:
Kotbah di atas Bukit Zaitun
Peristiwa dalam
Perjanjian Baru
Diteruskan oleh:
Penderitaan di Taman Getsemani

Referensi

  1. ^ Cross & Livingstone 2005, hlm. 958, Last Supper.
  2. ^ Windsor & Hughes 1990, hlm. 64.
  3. ^ Hazen 2002, hlm. 34.
  4. ^ Matius 26:17–19
  5. ^ Markus 14:12–16; Lukas 22:8–13
  6. ^ Matius 26:3–5
  7. ^ Yohanes 13:1–2
  8. ^ Yohanes 13:4–12
  9. ^ E. Martasudjita, Pr. (2005), Ekaristi : Tinjauan Teologis, Liturgi, dan Pastoral, Yogyakarta: Kanisius, hlm. 219, ISBN 9789792111880, diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-08, diakses tanggal 2016-04-20 
  10. ^ Matius 26:26–29; Markus 14:12–16
  11. ^ Lukas 22:15–20
  12. ^ 1 Korintus 11:23–29
  13. ^ Matius 26:21–22; Markus 14:18–19
  14. ^ Lukas 22:15–20
  15. ^ Matius 26:24; Markus 14:21; Lukas 22:22
  16. ^ Matius 26:25
  17. ^ Yohanes 13:21–25
  18. ^ Matius 26:23
  19. ^ Yohanes 13:26–30
  20. ^ Matius 26:30, Markus 14:26, Lukas 22:39
  21. ^ Yohanes 13:34–35
  22. ^ Matius 26:31, Markus 14:27
  23. ^ Matius 26:34, Markus 14:30, Lukas 22:7–38; Yohanes 13:34
  24. ^ a b Colin J. Humphreys and W. Graeme Waddington Diarsipkan 2010-04-08 di Wayback Machine.. 1985. The Date of the Crucifixion. JASA 37 (March 1985): 2-10.
  25. ^ Jeremias, J., The Eucharistic Words of Jesus, translated by N. Perrin. SCM Press: London (1966).
  26. ^ Bruce, F.F., New Testament History. Pickering and Inglis; London and Glasgow (1982).
  27. ^ Whiteley, D.E. H., Aufstieg und Niedergang der Romischen Welt, 25, Part 11, de Gruyter: East Berlin and New York, in Press (1983).
  28. ^ Jaubert, A., La Date de la Cene. Gabalda: Paris (1957).

Pranala luar