Bagian dari seri tentang |
Perjamuan Malam Terakhir (sering disingkat Perjamuan Terakhir atau Perjamuan Malam; bahasa Inggris: The Last Supper) adalah perjamuan terakhir yang, dalam catatan Injil, dibagikan Yesus kepada para rasulnya di Yerusalem sebelum penyaliban-Nya.[1] Perjamuan Terakhir diperingati oleh umat Kristiani terutama pada hari Kamis Putih.[2] Perjamuan Terakhir memberikan dasar alkitabiah untuk Ekaristi, yang juga dikenal sebagai "Perjamuan Kudus" atau "Perjamuan Tuhan".[3]
Perhitungan hari orang Yahudi dimulai dari matahari terbenam, jadi malam dulu baru berakhir pada sore hari berikutnya. Jadi sore hari tanggal 14 Nisan berarti besok sorenya untuk penanggalan Masehi, dan tanggal 15 Nisan malam dimulai beberapa jam kemudian setelah matahari terbenam pada hari yang sama menurut penanggalan Masehi.
Artikel utama: Pembasuhan kaki |
Artikel utama: Perjamuan Kudus dan Institusi (litugi) |
Pada Perjamuan Malam Terakhir, Yesus menetapkan Sakramen Perjamuan Kudus atau disebut juga "institusi", yang hingga saat ini menjadi bagian sentral dalam banyak liturgi gereja-gereja Kristen. Kata-kata institusi didasarkan pada 1 Korintus 11:23-26, Lukas 22:15-20, Markus 14:22-25, Matius 26:26-29.[9]
Artikel utama: Amanat Perpisahan |
Sesudah Yudas pergi, Yesus memulai pengajarannya, tetapi tidak terus di tempat itu. Yesus dan murid-murid-Nya menyanyikan nyanyian pujian, kemudian pergi ke Bukit Zaitun, sementara terus memberikan pengajaran.[20]
"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."[21]
Lihat pula: Penderitaan di Taman Getsemani |
Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya masuk ke taman Getsemani, di daerah bukit Zaitun seberang sungai Kidron, untuk berdoa.
Pembacaan sepintas dari ketiga Injil Sinoptik memberi kesan bahwa Perjamuan Terakhir itu sama dengan Perjamuan Paskah, yang lazimnya dilaksanakan pada tanggal 15 Nisan malam. Jika ini benar, maka berarti Yesus mati pada tanggal 15 Nisan sore, padahal domba Paskah disembelih pada tanggal 14 Nisan sore. Pembacan lebih teliti dan perbandingkan dengan catatan Injil Yohanes menunjukkan bahwa Perjamuan terakhir ini bukan Perjamuan Paskah yang resmi, karena tidak ditulis dalam ketiga Injil Sinoptik bahwa domba Paskah telah disembelih atau dipanggang untuk perjamuan tersebut.[24] Lagi pula Injil Yohanes menyebutkan bahwa perjamuan perpisahan ini terjadi sebelum penyembelihan domba Paskah (Yohanes 13:1).[25][26][27]
Jaubert mengemukakan pendapat bahwa Perjamuan Terakhir ini adalah Perjamuan Paskah resmi tetapi dilaksanakan menurut perhitungan kalender sektarian yang dianut oleh komunitas Qumran dan yang lain. Menurut teori ini, Perjamuan Terakhir diselenggarakan pada hari Selasa malam, yaitu permulaan hari Rabu dalam kalender Yahudi, yang merupakan hari Paskah bagi kaum sektarian dan sistem ini yang dicatat oleh Injil Sinoptik.[28] Kematian Yesus dalam keempat Injil tetap jatuh pada tanggal 14 Nisan sore, bersamaan dengan penyembelihan domba Paskah yang lazim.[24]
Perjamuan Malam Terakhir
| ||
Didahului oleh: Kotbah di atas Bukit Zaitun |
Peristiwa dalam Perjanjian Baru |
Diteruskan oleh: Penderitaan di Taman Getsemani |