Marto Herlan Koeswandi | |
---|---|
Bupati Poso ke-8 | |
Masa jabatan 1973–1984 | |
Presiden | Soeharto |
Gubernur | Albertus Maruli Tambunan |
Informasi pribadi | |
Lahir | Madura, Indonesia | 23 April 1930
Meninggal | 27 Oktober 2008 Bekasi, Indonesia |
Pekerjaan | Militer |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Pangkat | Kolonel |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Kolonel Inf. Drs. R.P. Marto Herlan Koeswandi (23 April 1930 – 27 Oktober 2008), adalah seorang politikus asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Bupati Poso ke-8 selama dua periode sejak tahun 1973 hingga 1984. Ia kemudian menjabat sebagai Rektor Universitas Sintuwu Maroso yang pertama pada tahun 1986.[1]
Koeswandi yang beragama Kristen dipandang sebagai momok lain bagi aktivis Islam. Kepemimpinannya dianggap cenderung menguntungkan kelompok Kristen, khususnya dalam penempatan pejabat-pejabat di lingkungan birokrasi Pemkab Poso.[2][3]
Koeswandi pernah melakukan tindakan yang kontroversial. Dia merobohkan tugu kemerdekaan yang diresmikan oleh Presiden Soekarno, dan kemudian menguburnya di belakang asrama Kodim sebagai bentuk kebijakan rezim Orde Baru Soeharto untuk mengubur jejak sejarah Soekarno (De-Soekarnoisasi).[4] Sosiolog George Junus Aditjondro menyebut Koeswandi sebagai "bupati yang bersih".[5]
Pada tanggal 27 Oktober 2008, Koeswandi meninggal dunia di Bekasi, Jawa Barat. Dia meninggal di RS Mitra Keluarga Bekasi tepat pukul 18.10 WIB dan disemayamkan di rumah duka di Jalan Safir 2 B 19 Kemang Pratama.[4]