Nainggolan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Samosir |
Pemerintahan | |
• Camat | Pangihutan Marbun[1] |
Populasi | |
• Total | 12.871 jiwa |
• Kepadatan | 146/km2 (380/sq mi) |
Kode pos | 22394 |
Kode Kemendagri | 12.17.03 |
Kode BPS | 1217050 |
Luas | 87,86 km² |
Desa/kelurahan | 13 Desa 2 Kelurahan |
Nainggolan (Surat Batak: ᯉᯤᯝ᯲ᯎᯬᯞᯉ᯲) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Ibu kota kecamatan ini berada di Desa Nainggolan. Kecamatan Nainggolan merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Kabupaten Samosir. Daerah ini terkenal dengan berbagai situs budaya yang populer, seperti Batu Guru di Desa Harian (Pangaloan).
Ibu kota kecamatan Nainggolan berada di Desa Nainggolan. Lama perjalanan dari Nainggolan ke ibu kota kabupaten, yaitu Pangururan memerlukan waktu sekitar satu setengah jam. Daerah ini juga memiliki sebuah rumah sakit HKBP yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan yang cukup terkenal dan telah membantu banyak masyarakat kecamatan Nainggolan. Mata pencaharian penduduknya yang utama adalah petani, pedagang dan pegawai negeri sipil. Dibidang pendidikan, kecamatan Nainggolan mempunyai 2 unit SMP negeri, 1 unit SMK negeri.
Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2020, jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 12.871 jiwa.[2] Penduduk kabupaten Samosir, pada umumnya merupakan etnis Batak Toba, dan ada juga sebahagian berasal dari suku Batak Angkola, Batak Simalungun, Batak Karo, dan beberapa pendatang yang umumnya berada di ibukota kabupaten.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Samosir mencatat bahwa 99,33% penduduk kecamatan ini memeluk agama Kristen, dimana Protestan 88,14% dan Katolik 11,19%. Kemudian sebagian lagi memeluk agama Islam yakni 0,44% dan Parmalim 0,23%.[3][4] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 38 gereja Protestan dan 8 gereja Katolik.[2]