Ricoh Company, Ltd. (/ˈriːkoʊ/) (株式会社リコーcode: ja is deprecated , Kabushiki-gaisha Rikō) adalah sebuah perusahaanelektronik dan pencitraan multinasional asal Jepang. Perusahaan ini didirikan oleh divisi komersial dari Institut Riset Fisika dan Kimia (Riken) yang dikenal sebagai Riken Concern, pada tanggal 6 Februari 1936 dengan nama Riken Sensitized Paper (理研感光紙code: ja is deprecated , Riken Kankōshi). Kantor pusat Ricoh terletak di Ota, Tokyo.[1]
Ricoh memproduksi barang-barang elektronik, terutama kamera dan peralatan kantor, seperti pencetak, mesin fotokopi, mesin faksimile, scanner dokumen serta menawarkan aplikasi manajemen dokumen SaaS, seperti DocumentMall, RicohDocs, GlobalScan, Print&Share,[2] dan juga menawarkan Projectors. Pada akhir dekade 1990-an hingga awal dekade 2000-an, perusahaan ini tumbuh menjadi produsen penyalin terbesar di dunia. Pada saat itu, Ricoh juga mengakuisisi Savin, Gestetner, Lanier, Rex-Rotary, Monroe, Nashuatec, IKON, dan Divisi Sistem Pencetakan IBM / Infoprint Solutions Company. Walaupun merek Monroe tidak digunakan lagi, produknya tetap dipasarkan ke seluruh dunia dengan merek lain. Pada tahun 2006, Ricoh mengakuisisi bisnis Danka di Eropa dengan harga $210 juta. Bisnis tersebut pun tetap beroperasi sebagai unit bisnis terpisah dengan merek Infotec.[3]
Sejarah
1936: Perusahaan ini resmi didirikan, dan awalnya berkantor pusat di Minato, Tokyo.[4] Pada tahun 2006, kantor pusat Ricoh dipindah ke Ricoh Building, sebuah bangunan setinggi 25 lantai di Ginza, Chūō, yang juga menjadi kantor penjualannya.
1955: Ricoh memproduksi penyalin diazo pertamanya. Ricopy 101 adalah sebuah penyalin basah diazo untuk duplikasi cetak biru di atas meja.[5] Model tersebut pun mendapat sertifikasi Mechanical Engineering Heritage #54 dari Japan Society of Mechanical Engineers (JSME) pada tahun 2012.
1960-an dan 1970-an: Ricoh memproduksi jam tangan untuk dijual di Jepang maupun luar Jepang, serta pernah bermitra dengan Hamilton Watch Company, untuk memproduksi jam tangan Ricoh Hamilton Electric.[6]
1980-an dan 1990-an: Ricoh adalah produsen utama penyalin Pitney-Bowes. Ricoh juga memproduksi penyalin untuk Toshiba, mesin faksimile untuk AT&T Corporation dan Omnifax, serta berbagai macam peralatan lain untuk perusahaan lain, termasuk duplikator untuk AB Dick. Ricoh pun memproduksi sejumlah komponen elektronik untuk konsol permainan video, yakni CPU Ricoh 2A03 8-bit dengan suara PSG bawaan, serta Ricoh 2C02 (PPU) yang digunakan di Nintendo Entertainment System (2A07 CPU di PAL NES dan 6538 PPU di famiklon PAL), dan CPU Ricoh 5A22 16-bit, serta Ricoh 5C77 dan Ricoh 5C78 PPU yang digunakan di Super Nintendo Entertainment System. Perusahaan ini juga memasok chip suara PCM RF5C68 dan RF5C164 ke Fujitsu dan Sega untuk komputer FM Towns, platform arkade System 18 dan System 32, dan tambahan Sega CD untuk konsol Genesis.
Januari 2001: Ricoh mengakuisisi Lanier Worldwide.[7]
September 2005: Ricoh meluncurkan logo baru untuk merek Ricoh. Logo sebelumnya telah dipakai sejak tahun 1986.[11]
November 2006: Ricoh mengumumkan integrasi kantor pusat Ricoh Europe B.V. (REBV) di Amstelveen, Belanda, dengan kantor pusat NRG di Eropa di London, Britania Raya. Integrasi tersebut akhirnya selesai pada tanggal 1 April 2007, dengan bekas kantor pusat NRG di London menjadi kantor pusat strategis, sementara bekas kantor pusat REBV di Amstelveen menjadi kantor pusat operasional. Integrasi tersebut pun menjadi yang pertama dari sejumlah integrasi yang akan dilakukan Ricoh di Eropa. Integrasi tersebut sama dengan yang dilakukan di Amerika Serikat, antara Lanier dan Ricoh USA.
1 Juli 2007: Sebuah organisasi tunggal dibentuk di Austria, dengan integrasi serupa juga dilakukan di Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Spanyol.
25 Januari 2007: Ricoh mengumumkan pembelian Divisi Sistem Pencetakan IBM dengan harga $725 juta dan investasi di perusahaan patungan selama 3 tahun untuk membentuk InfoPrint Solutions Company.[12]
Februari 2008: Ricoh bermitra dengan PrinterOn untuk memproduksi dua pencetak HotSpot baru, yakni pencetak warna SP C410DN-KP dan pencetak monokrom SP 4100N-KP yang memungkinkan pencetakan dokumen melalui Wi-Fi.[13]
27 Agustus 2008: Ricoh mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi IKON Office Solutions dengan harga $1,6 milyar. Pada tanggal 1 November 2008, Ricoh menyelesaikan akuisisi tersebut.[14]
Mei 2011: Ricoh mengumumkan pengurangan 10.000 orang pekerja di seluruh dunia hingga bulan Maret 2014 dari 40.000 orang pekerja di Jepang dan 68.900 orang pekerja di luar Jepang. Ricoh juga akan memindahkan 15.000 orang pekerjanya ke wilayah yang memiliki potensi pertumbuhan lebih besar.[15]
1 Juli 2011: Produsen kaca optis Hoya Corporation menyatakan bahwa mereka akan menjual bisnis kamera Pentax ke Ricoh, dalam sebuah kesepakatan yang disebut oleh Nikkei bernilai sekitar 10 milyar yen ($124,2 juta).[16] Pada tanggal 29 Juli 2011, Hoya menyerahkan bisnis sistem pencitraan Pentax ke anak usaha yang diberi nama Pentax Imaging Corporation. Pada tanggal 1 Oktober 2011, Ricoh mengakuisisi semua saham Pentax Imaging Corp. dan mengubah namanya menjadi Pentax Ricoh Imaging Company, Ltd.[17][18]
1 Oktober 2011: Ricoh mengumumkan pendirian Pentax Ricoh Imaging Company, LTD.[17] Pada tanggal 1 Agustus 2013, nama perusahaan tersebut diubah menjadi Ricoh Imaging Company Ltd.[19]
8 Januari 2016: Ricoh India menyatakan bahwa mereka bermitra dengan Siemens untuk menawarkan perangkat lunak manajemen daur hidup digital.[20]
19 Juli 2016: Ricoh India mengakui penipuan akuntansi sekitar ₹1.123 crore.[21] CEO dan Direktur Utama Manoj Kumar, serta Chairman Tetsuya Takano kemudian mengundurkan diri dari Ricoh India akibat kasus tersebut.[22]
18 Januari 2017: Ricoh Limited mengumumkan akuisisi[23] terhadap Avanti Computer Systems, yang berkantor pusat di Toronto, Ontario, sebuah penyedia sistem informasi manajemen pencetakan yang ditujukan untuk pasar pencetakan produksi. Akuisisi tersebut memungkinkan Ricoh untuk mengembangkan alur kerja pencetakan produksi yang ditawarkan ke klien, serta untuk membantu meningkatkan efisiensi manajemen dan produktivitas klien di pasar pencetakan produksi.
2022: Terjadi jual beli saham PFU dari Fujitsu ke Ricoh. PFU adalah perusahaan pabrik scanner yang sebelumnya sahamnya dimiliki 100% oleh Fujitsu. Setelah jual beli tersebut, saham Fujitsu tinggal 20% dan 80%-nya menjadi milik Ricoh.[25]
2023: Semua scanner yang dibuat oleh PFU berganti nama menjadi scanner Ricoh, bukan lagi scanner Fujitsu. Bila sebelumnya ada scanner Fujitsu Scansnap dan Fujitsu seri fi, maka akan berubah menjadi scanner Ricoh Scansnap dan scanner Ricoh seri fi.[25]
Operasi
Ricoh Group memiliki operasi penjualan dan dukungan, produksi, serta riset dan pengembangan di hampir 180 negara. Ricoh berkantor pusat di Tokyo, Jepang, serta memiliki kantor pusat regional di Jepang, Amerika, Eropa, Tiongkok, dan Asia-Pasifik.
Kantor pusat regional
Kantor pusat regional Amerika Ricoh USA, Inc., yang terletak di Exton, Pennsylvania, mencakup Amerika Serikat dan Kanada, semetara Ricoh Latin America, yang terletak di South Florida, meliputi negara-negara di Amerika Latin
Kantor pusat regional Eropa Ricoh International B.V., yang terletak di Amstelveen, Belanda dan London, Britania Raya meliputi Eropa, Afrika, dan Timur Tengah
Kantor pusat Asia/Pasifik Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., terletak di Singapura, meliputi Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, dan Tiongkok.
Ricoh Research
Ricoh memiliki 272 anak usaha (72 di Jepang dan 200 di luar Jepang) yang fokus pada kelompok riset klien dan teknologi di seluruh dunia.[26] Contohnya, Ricoh Innovations, sebuah anak usaha riset dari Ricoh Company, beroperasi di Silicon Valley, California, fokus pada teknologi, awan, solusi seluler, dan riset klien.[butuh rujukan]
Produk
Kamera omnidireksional 360 derajat Ricoh Theta V dan SC 360Caplio R6Caplio GX100Pengendali pembaca kartu Ricoh SD/MMC ditemukan di sebuah laptop Sony Vaio seri FW
