Roma 4 | |
---|---|
![]() Fragmen c sampai h yang memuat bagian-bagian Surat Roma pada naskah Papirus 40, yang dibuat sekitar tahun 250 M. | |
Kitab | Surat Roma |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 6 |
Roma 4 (disingkat Rom 4) adalah bagian dari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Pengarangnya adalah Rasul Paulus, tetapi dituliskan oleh Tertius, seorang Kristen yang saat itu mendampingi Paulus.[1][2]
Pembagian isi pasal:
Mengutip dari Kejadian 15:6.
Referensi silang: Galatia 3:6.
Keselamatan oleh iman dan bukan oleh perbuatan (yaitu, taat kepada hukum Taurat) bukan ajaran yang khusus untuk Perjanjian Baru; itu juga menjadi sifat Perjanjian Lama. Paulus melewati Musa dan menunjuk kepada Abraham sebagai teladan iman. Abraham percaya kepada Allah, yaitu Abraham memelihara hubungan yang setia kepada Allah, percaya pada janji-janji-Nya (Roma 4:20–21; Kejadian 12:1–3; Kejadian 15:5-6) dan menanggapinya dengan taat (Kejadian 12:1–4; Kejadian 22:1–19; Ibrani 11:8–19; Yakobus 2:21–22).[4]
Setelah Abraham percaya kepada Tuhan, "dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran",[6] barulah peraturan sunat diberikan kepada Abraham.[7]
Dalam ilustrasi Paulus mengenai pembenaran dalam pasal 4 ini (Roma 4:1–25), tidak pernah dikatakan bahwa kebenaran Allah atau kebenaran Kristus benar-benar diperhitungkan atau dipindahkan kepada orang percaya. Kita harus hati-hati untuk tidak menerangkan pembenaran dengan mengatakan bahwa itu sesuatu yang datang karena Kristus menaati hukum Taurat Perjanjian Lama dan dipindahkan kepada orang percaya. Jikalau demikian, maka iman itu berbeda dari iman Abraham yang diperhitungkan sebagai kebenaran (Roma 4:12) sehingga menghapuskan janji itu (Roma 4:14), dan menjadikan keselamatan sebagai hasil dari jasa dan bukan hasil kasih karunia (Roma 4:16). Paulus dengan tegas mengatakan bahwa pembenaran dan kebenaran diberikan "bukan karena hukum Taurat" (Roma 4:13), melainkan melalui kemurahan, kasih karunia, kasih dan pengampunan Allah (Roma 4:6–9), dan bahwa iman Abraham (yaitu, kepercayaannya, hubungan kasih sayang dengan Allah, dan keyakinan yang tidak goyah akan Allah dan janji-Nya) diperhitungkan sebagai kebenaran oleh kemurahan dan kasih karunia Allah (Roma 4:16–22).[4]
Mengutip dari Kejadian 15:6.
Hal Yesus Kristus "diserahkan karena pelanggaran kita" menggenapi nubuat dari Yesaya 53:5–6.
Hasilnya, yaitu "pembenaran kita", ini menggenapi nubuat dari Yesaya 53:11.