Sungai Wampu Soengai Wampoe | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Ciri-ciri fisik | |
Muara sungai | Selat Malaka |
- lokasi | Tapak Kuda |
- koordinat | 3°58′09″N 98°31′54″E / 3.969275°N 98.531605°E |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Wampu[1] |
Kode DAS | DAS120034[1] |
Pengelola DAS | BPDAS Wampu Sei Ular[1] |
Wilayah sungai | WS Wampu-Besitang |
Kode wilayah sungai | WS.01.10.B |
Otoritas wilayah sungai | - |
Markah tanah | Masjid Raya Stabat |
Jembatan | Jembatan Sei Wampu |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1213369 |
Sungai Wampu adalah sebuah sungai yang mengalir melalui 2 kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia, yaitu Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat.[2]
Di kabupaten Karo, hulu sungai ini dikenal dengan nama "Lau Biang", sedangkan di Langkat dikenal dengan nama sungai Wampu.[3]
Bermata air dekat Siberaya, sungai ini mempunyai air yang jernih dan cukup deras, mengalir langsung dari hutan-hutan lebat Taman Nasional Gunung Leuser.[3] Melintasi Kabanjahe, Perbesi, Kuta Buluh, Marike dan bertemu Sungai Bohorok di Kabupaten Langkat (sebagai sungai Wampu). Setelah melewati Stabat dan Tanjung Langkat akhirnya bermuara di Selat Malaka.[3] Sungai Bohorok adalah salah satu anak sungai Wampu.
Sungai ini juga menjadi tempat kegiatan arung jeram. Rute utama untuk berarung jeram biasanya dimulai dari desa Kaperas di Marike sampai dengan jembatan Bahorok di Kabupaten Langkat.
Sungai ini mengalir di wilayah utara pulau Sumatra yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[4] Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah Agustus, dengan suhu rata-rata 26 °C, and terdingin Desember, sekitar 24 °C.[5] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2862 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Oktober, dengan rata-rata 446 mm, dan yang terendah Juni, rata-rata 129 mm.[6]
3°49′04″N 98°28′25″E / 3.8178°N 98.4736°E {DEFAULTSORT:Wampu))