Bahasa Yunani Calabria
Greko | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Italia | ||||
Wilayah | Calabria | ||||
Etnis | Suku Griko | ||||
Penutur | k. 2.000 jiwa (2010)[1] | ||||
| |||||
Latin | |||||
Status resmi | |||||
Diakui sebagai bahasa minoritas di | Italia
| ||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
Glottolog | aspr1238 (Aspromonte)[2] | ||||
Linguasfer | 56-AAA-aib | ||||
IETF | el-Latn-u-sd-it78 | ||||
| |||||
Lokasi penuturan | |||||
Peta letak daerah bahasa Yunani Italia | |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Yunani Calabria (Greko) adalah salah satu dari dua ragam bahasa Yunani Italia yang dituturkan oleh suku Griko di Calabria, selain sebuah dialek Yunani Italia yang dituturkan di Grecìa Salentina. Keduanya merupakan sisa-sisa kolonisasi bangsa Yunani Kuno dan Romawi Timur di wilayah tersebut.[5]
Bahasa Yunani Calabria disebutkan dalam "Buku Merah" UNESCO sebagai bahasa terancam punah,[6] bersama dengan bahasa Yunani Puglia. Selain itu, Euromosaic menganalisis[7] dan mengakuinya sebagai bahasa minoritas yang akan punah. Disebutkan oleh Ethnologue sebagai dialek bahasa Yunani Modern dalam pengertian bahasa sehari-hari modern dari rumpun bahasa Helenik (seperti halnya dengan Pontus dan Tsakonia).[8]
Penggunaan bahasa Yunani di Calabria dapat ditelusuri akarnya ke daerah jajahan kuno Megale Hellas, dan mungkin lebih awal. Calabria pernah menjadi wilayah Kekaisaran Romawi Timur dari tahun 536 M hingga ditaklukkan oleh bangsa Norman pada tahun 1071 M. Selama pemerintahan Bizantium wilayah itu disebut sebagai Katepanikion Italias.[9]
Bahasa Yunani Calabria memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Yunani Baku Modern. Sehubungan dengan asal-usulnya, beberapa filolog menyatakan bahwa dialek ini berkembang dari bahasa Yunani Koine, tetapi yang lain menyatakan bahwa dialek ini diturunkan dari bahasa Yunani Doria yang dulunya umum di Megale Hellas yang sangat dipengaruhi oleh Koine. Bukti didasarkan pada arkaisme dalam bahasa ini, termasuk adanya kata-kata dari bahasa Yunani Doria tetapi tidak lagi digunakan dalam bahasa Yunani Modern (kecuali dalam bahasa Tsakonia). Ada juga beberapa ciri khas dibandingkan dengan bahasa Yunani Baku Modern. Misalnya, dalam banyak kasus, akhiran "-s" di sebagian besar kata telah hilang (seperti gaidaros (keledai) menjadi gadaro dalam dialek ini). Selain itu, bentuk kala mendatang tidak ada dalam dialek ini; diganti dengan kala kini. Penutur dialek ini hanya menggunakan alfabet Latin.[10]
Orang-orang Calabria terkenal dalam ilmu Humanisme pada masa Renaisans. Memang, para cendekiawan Yunani pada masa itu sering datang dari Calabria, mungkin karena pengaruh bahasa Yunani lisan. Penemuan kembali bahasa Yunani Kuno dalam Kekristenan Barat sangat sulit karena bahasa ini hampir terlupakan. Kehadiran humanis Calabria serta pengungsi dari Konstantinopel sangat penting. Penelitian tentang ilmu Yunani Kuno pada masa Renaisans digagas dari karya dua biarawan dari biara Seminara: Barlaam, uskup Locri-Gerace, dan muridnya, yaitu Leonzio Pilato, seorang bersuku Yunani Calabria yang lahir dekat Reggio Calabria. Dia adalah seorang guru penting Yunani Kuno dan penerjemah, dan dia membantu Giovanni Boccaccio dalam menerjemahkan karya wiracarita Homeros.[11][12][13]
Most significant is the information that around 1350 a Greek from Calabria by the name of Leontius Pilatus spent several years in Crete
Boccaccio persuaded the commune to appoint Leonzio Pilato, a Greek from Calabria, to teach Greek, the first such professorship in western Europe.
Leonzio Pilato, a Calabrian monk of Greek origin, translated the Odyssey and the Iliad into Latin