Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti | |
---|---|
Dibentuk | 22 Januari 1959 |
Negara | Indonesia |
Cabang | Infanteri |
Tipe unit | Satuan Tempur |
Peran | Pasukan Senapan |
Bagian dari | Korem 031/Wira Bima |
Markas | Bangkinang, Kampar, Riau |
Julukan | Yonif 132/BS |
Moto | Bima Sakti |
Baret | Hijau |
Maskot | Senjata Tradisional Melayu Riau |
Ulang tahun | 22 Januari |
Tokoh | |
Komandan saat ini | Letkol Inf Ahmad Fauzi (18 Januari 2022 - Sekarang) |
Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti atau Yonif 132/Bima Sakti merupakan Batalyon Infanteri yang berada di bawah komando Korem 031/Wira Bima, Kodam I/Bukit Barisan. Markas batalyon berkedudukan di desa salo timur, kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau. Sementara Kompi Senapan A berkedudukan di Bagan Besar, Kota Dumai, sedangkan Kompi Senapan B berkedudukan di Lirik, kabupaten Indragiri Hulu.[1]
Asal mula terbentuknya Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti sebagian besar berasal dari Batalyon Tempur di Jawa Tengah yang karena reorganisasi di Angkatan Perang maka di kembalikan ke masyarakat, dan menjadi Corps Tjadangan Nasional (CTN). Anggota CTN tersebut kemudian dibentuk menjadi “Detasemen Imam Bonjol“ untuk melawan pemberontak PRRI. Atas prakarsa Komando Operasi 17 Agustus, yaitu Kolonel Achmad Yani maka dilatihlah Detasemen Imam Bonjol ini oleh Tim Pelatih Koplat dari RTP-II Brawijaya untuk menghadapi PRRI.
Pada tanggal 22 Januari 1959 Detasemen Imam Bonjol diubah dan diresmikan menjadi “Batalyon Infanteri B“ yang secara organik administratif masuk Komando Operasi 17 Agustus. Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI A. H. Nasution Nomor: Kpts-41/ I /1959 tanggal 22 Januari 1959.
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Daerah Militer III/17 Agustus Nomor: Kpts-86/ VI / 1960 tanggal 10 Juni 1960 maka sebutan nama Batalyon Infanteri B diubah menjadi Batalyon Infanteri 132. Pada tanggal 11 Maret 1964 berdasarkan Surat Keputusan Menteri / Panglima Angkatan Darat Nomor: Kep / 233 / 3 / 1964 disahkan Tunggul Batalyon Infanteri 132 yaitu Bima Sakti.