Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya Putih | |
---|---|
Dibentuk | 15 November 1950 |
Negara | Indonesia |
Cabang | Infanteri |
Tipe unit | Raider |
Peran | Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Lintas Medan |
Bagian dari | Brigif Raider 13/Galuh |
Markas | Kota Banjar, Jawa Barat |
Julukan | Yonif R 323/BP |
Moto | Mangkalana Digjayana |
Baret | HIJAU TUA |
Maskot | Buaya Putih |
Ulang tahun | 15 September |
Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya Putih adalah sebuah pasukan elit infanteri mobile udara Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang didirikan pada tanggal 15 November 1950. Sebelumnya Yonif ini bernama Batalyon Infanteri 323/Buaya Putih. Komandan batalyon pertama adalah Kapten Inf Aj Witomo S. Batalyon ini bermarkas di Kota Banjar, Jawa Barat.[1]
Batalyon ini merupakan gabungan dari kompi-kompi di TT III dan Kompi Pengawal pada PST-II Priangan. Pada 1 Desember 1950, Batalyon F/PST-II digabung dengan Brigade W/PMT menjadi Yonif 323/Bhayangkara. Tahun 1952 Yonif 323/Bhayangkara direorganisasi sesuai Yon ROI/OM Brigade A. Nama Buaya Putih dipakai resmi tanggal 11 September 1958 sehingga menjadi Yonif 323/Buaya Putih. Berdasarkan Surat Perintah Pangdam VI/ Siliwangi Nomor Sprin/25/X/1978 tanggal 25 Januari 1978, tentang pengalihan status Yonif 323/Buaya Putih Brigif 13/Galuh Kodam VI/Siliwangi menjadi organik Kostrad.
Sebagai pasukan raider, batalyon ini memiliki kemampuan khusus untuk melaksanakan operasi raid dan mobil udara.[2] Setelah mengikuti seleksi dan latihan selama enam bulan, maka pada 23 Desember 2003 Yonif 323/Buaya Putih resmi berubah nama menjadi Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya Putih sebagai bagian dari Brigade Infanteri Raider 13/Galuh dan Divisi Infanteri 1/Kostrad.
Sebelum berubah menjadi batalyon Raider, yang pernah menjadi komandan Yonif 323/Buaya Putih, batalyon ini pernah dikomandani antara lain oleh Jenderal TNI (Purn.) Tyasno Sudarto (mantan KSAD) dan Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar yang juga mantan Danjen Kopassus.
Selama berdiri, pasukan Yonif 323 Raider Kostrad telah 17 kali mendapat penugasan operasi, antara lain penumpasan DI/TII, PRRI, G30S/PKI, PGRS/Paraku, Timtim, Irian Jaya, dan penugasan operasi penumpasan kelompok pemberontak GAM di Aceh.
Panglima GAM Daerah I Sawang, Hamdani Boneng bin Jalal bersama dua pengawalnya, Idrami bin Paneuk, dan Ubat bin Hasyim tewas dalam satu kontak senjata dengan pasukan pemburu Satgas Yonif 323/Raider pimpinan Letda (Inf) Rikuang di kawasan pegunungan Tuwi Mak Ila Alue Sejahtera, kawasan Desa Panton Luas Sawang, sekitar 6 km dari Jalan Raya Tapaktuan-Blangpidie pada hari Rabu sore, tanggal 26 Mei 2004.