Kabinet Indonesia Maju | |
---|---|
Kabinet Pemerintahan Indonesia | |
Dibentuk | 23 Oktober 2019 |
Struktur pemerintahan | |
Kepala negara | Joko Widodo |
Kepala pemerintahan | Joko Widodo |
Wakil kepala pemerintahan | Ma'ruf Amin |
Pejabat setingkat menteri | 11 |
Jumlah menteri | 34 |
Jumlah wakil menteri | 15 |
Total jumlah menteri | 46 |
Partai anggota |
|
Status di legislatif | Koalisi: Kursi DPR 525 / 575 Oposisi: Kursi DPR 50 / 575 |
Sejarah | |
Pendahulu | Kabinet Kerja |
Artikel ini adalah bagian dari seri |
Politik dan ketatanegaraan Indonesia |
---|
Pemerintahan pusat |
Pemerintahan daerah |
Politik praktis |
Kebijakan luar negeri |
| ||
---|---|---|
Sebelum menjadi presiden Presiden Indonesia
Kebijakan KTT yang Dihadiri
Situs Web Media sosial |
||
Kabinet Indonesia Maju adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Susunan kabinet ini berasal dari kalangan profesional, usulan partai politik pengusung pasangan Jokowi-Amin pada Pilpres 2019 yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja ditambah Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat yang bergabung setelahnya, serta tim sukses pasangan Jokowi-Amin pada Pilpres 2019.
Susunan kabinet diumumkan oleh Presiden Jokowi pada 23 Oktober 2019[1] dan resmi dilantik pada hari itu juga. Presiden Jokowi membacakan susunan kabinetnya di pelataran tangga Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Jokowi menghadirkan para menterinya yang mengenakan kemeja batik. Kabinet Indonesia Maju terdiri dari empat menteri koordinator dan 30 menteri.[2]
Sebelum pengumuman kabinet, Jokowi menyatakan bahwa kabinet tersebut terdiri dari 45% kalangan partai politik dan 55% dari kalangan profesional; memiliki menteri "yang usianya 25, di bawah 30, dan di bawah 35 tahun"; yang mengisi jabatan kementerian lama; dan tak berasal dari partai politik;[3] serta jaksa agung yang dipilih dari luar partai politik.[4] Jokowi juga menyatakan bahwa kabinet tersebut terdiri dari seorang kepala daerah serta menteri-menteri lama yang dipertahankan, bertukar posisi dan dilepastugaskan.[5]
Ketua partai dan mantan presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selaku partai pemenang pemilihan umum legislatif Indonesia 2019 sekaligus partai asal Jokowi meminta kursi menteri terbanyak dan kursi ketua DPR untuk para kader PDIP.[6] Jokowi mengakui bahwa ia mempertimbangkan faktor daerah, agama, gender, latar belakang organisasi kemasyarakatan, serta usia dalam menentukan calon menteri.[3]
Jokowi kemudian menyatakan bahwa parpol-parpol koalisi non-parlemen seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) akan diberi opsi jabatan wakil menteri.[7]
Saat pengumuman kabinet, menteri baru yang berasal partai politik mencapai 17 orang.[8] Pada pelantikan Kabinet Indonesia Maju, Jokowi berpesan kepada menteri terpilih, salah satunya adalah menekankan untuk tidak korupsi.
Presiden | Wakil Presiden | ||
---|---|---|---|
Joko Widodo | Ma'ruf Amin |
Berikut ini adalah menteri Kabinet Indonesia Maju.[9]
Untuk jabatan menteri, komposisi partai politik dibanding nonpartai politik adalah 18 berbanding 16 per 21 Februari 2024, dengan rincian sebagai berikut.
Keterangan: Pejabat setingkat menteri dan kepala lembaga nonkementerian tidak dimasukkan dalam daftar ini.
Berikut adalah pejabat setingkat menteri pada Kabinet Indonesia Maju:
No. | Jabatan | Potret | Pejabat | Mulai menjabat | Selesai menjabat |
---|---|---|---|---|---|
1 | Jaksa Agung | Arminsyah (Pelaksana tugas) |
21 Oktober 2019 | 23 Oktober 2019 | |
ST Burhanuddin | 23 Oktober 2019 | Petahana | |||
2 | Panglima Tentara Nasional Indonesia | Hadi Tjahjanto | 8 Desember 2017 | 17 November 2021 | |
Andika Perkasa | 17 November 2021 | 19 Desember 2022 | |||
Yudo Margono | 19 Desember 2022 | 22 November 2023 | |||
Agus Subiyanto | 22 November 2023 | Petahana | |||
3 | Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia | Ari Dono Sukmanto (Pelaksana tugas) |
22 Oktober 2019 | 1 November 2019 | |
Idham Azis | 1 November 2019 | 27 Januari 2021 | |||
Listyo Sigit Prabowo | 27 Januari 2021 | Petahana | |||
4 | Sekretaris Kabinet | Pramono Anung | 22 Oktober 2019 | Petahana | |
5 | Kepala Badan Intelijen Negara | Budi Gunawan | 9 September 2016 | Petahana | |
6 | Kepala Staf Kepresidenan | Moeldoko | 22 Oktober 2019 | Petahana | |
7 | Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional | Laksana Tri Handoko | 28 April 2021 | Petahana | |
8 | Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara | Bambang Susantono | 10 Maret 2022 | Petahana |
Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008, presiden dapat mengangkat wakil menteri pada kementerian tertentu. Wakil menteri merupakan pejabat karier dan bukan merupakan anggota kabinet. Berikut adalah wakil menteri yang mendampingi beberapa menteri pada Kabinet Indonesia Maju.[23]
Komposisi partai politik asal wakil menteri adalah sebagai berikut.
Partai | Wakil Menteri | Periode jabatan | ||
---|---|---|---|---|
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (1 orang) | 2022– | |||
Partai Golongan Karya (1 orang) | 2019– | |||
Partai Persatuan Pembangunan (1 orang) | 2023– | |||
Partai Solidaritas Indonesia (1 orang) | 2022– | |||
Partai Persatuan Indonesia (1 orang) | 2019– | |||
Partai Bulan Bintang (1 orang) | 2022– |
Pada 22 Desember 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet susunan Kabinet Indonesia Maju dengan mengganti enam menteri.[25] Mereka dilantik pada 23 Desember 2020.[26]
Pada hari yang bersamaan, Presiden Joko Widodo juga melantik lima wakil menteri, yang komposisinya adalah dua wakil menteri pengganti dan tiga wakil menteri baru.[27]
Pada 27 April 2021, Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet dengan melantik dua menteri berdasarkan hasil penggabungan antara Kementerian Riset dan Teknologi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.[28] Selain itu, Kementerian Investasi juga dibentuk. Mereka dilantik pada 28 April 2021.[29][30]
Pada 15 Juni 2022, Presiden Joko Widodo merombak (reshuffle) susunan Kabinet Indonesia Maju dengan mengganti dua menteri.[31]
Pada hari yang bersamaan, Presiden Joko Widodo juga melantik tiga wakil menteri, yang komposisinya adalah satu wakil menteri pengganti dan dua wakil menteri baru.
Pada 17 Juli 2023, dilakukan perombakan 1 Menteri dan 5 Wakil Menteri.[17] Posisi menteri yang diganti:
Sedangkan 4 posisi Wakil Menteri yang dirombak dan 1 posisi baru Wakil Menteri:
Pada 21 Februari 2024, dilakukan perombakan 2 posisi menteri, disebabkan karena posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang kosong setelah Mahfud MD memundurkan diri, terkait pencalonannya sebagai Calon Wakil Presiden pada Pemilihan Presiden Indonesia 2024.
Pada 7 September 2022, Presiden Joko Widodo melantik Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia pada 1 Juli 2022.[32]
Pada 3 April 2023, Presiden Joko Widodo melantik Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Zainudin Amali yang mengundurkan diri dari jabatannya karena terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.[22]
Pada 25 Oktober 2023, Amran Sulaiman kembali dilantik sebagai Menteri Pertanian yang menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri.[33]
Pada 21 Februari 2024, Presiden Joko Widodo melantik Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang menggantikan Hadi Tjahjanto yang secara bersamaan dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Mahfud MD.[34]
Kabinet Pemerintahan Indonesia | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Kabinet Kerja |
Kabinet Indonesia Maju 2019–sekarang |
Petahana |