Yehezkiel 31 | |
---|---|
Kitab | Kitab Yehezkiel |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 26 |
Yehezkiel 31 (disingkat Yeh 31) adalah bagian dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2]
Kata "Asyur" tidak ada dalam versi Terjemahan Baru LAI (ditulis sebagai "engkau"), tetapi terdapat sebagai kata kedua ayat ini dalam Teks Masoret. Yehezkiel membandingkan situasi Mesir dengan hari-hari kemuliaan dan kejatuhan Asyur. Asyur yang pernah menjadi kekuatan dunia, kini telah dibinasakan oleh Babel, bangsa yang sama yang akan mengalahkan Mesir.[3]
Hukuman-hukuman Allah tidak sewenang-wenang; hukuman-Nya selalu sesuai dengan kejahatan seseorang atau bangsa. Pada saat ini, Allah tidak ingin memberlakukan hukuman tetapi menawarkan pengampunan kepada semua orang yang berbalik kepada-Nya melalui Anak-Nya, Yesus Kristus.[3]