Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
.mw-parser-output .hidden-begin{box-sizing:border-box;width:100%;padding:5px;border:none;font-size:95%}.mw-parser-output .hidden-title{font-weight:bold;line-height:1.6;text-align:left}.mw-parser-output .hidden-content{text-align:left}Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Susun header artikel ini sesuai dengan pedoman tata letak.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Karupuak Sanjai adalah sejenis peganan kerupuk dari singkong yang diparut tipis lalu digoreng dan diberi garam sebagai penyedapnya. Kerupuk ini amat populer sebagai makanan oleh-oleh khas Nagari Sanjai, Kota Bukittingi, Sumatera Barat. Daerah ini berjarak tiga kilometer dari pusat Kota Bukittinggi. Hidangan ini merupakan hasil dari industri rumah tangga masyarakat Nagari Sanjai dengan menggunakan bahan baku ubi kayu dari daerah Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.[1] Hidangan ini menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Bukittinggi dan hidangan ini dapat bertahan hingga dua minggu.[1] Wisatawan yang hendak melihat proses pembuatan karupuak sanjai secara langsung biasanya akan diarahkan oleh pemandu wisata menuju lokasi Desa Manggis, Kelurahan Manggis Ganting Sanjai, Kota Bukittinggi atau wisatawan dapat menuju Pasar Atas Bukittinggi.[2][3]
Kerupuk sanjai terdiri dari tiga rasa:
Karupuak Sanjai Tawar adalah kerupuk sanjai yang tidak menggunakan lado (cabai) atau pun gula merah melainkan hanya diberi garam.
Karupuak Balado adalah kerupuk sanjai yang diberi bumbu balado.
Dakak-dakak yaitu varian keripik sanjai yang berbentuk dadu kecil.[4]
Karak kaliang adalah sanjai yang berbentuk angka delapan dan berwarna kuning.[4]